-Apakah kita butuh seberkas sinar matahari untuk menyambut datangnya pagi ?
Tidak, Sayang. Kita hanya butuh malam yang candu, Â
bulan yang limau dan bintang yang memukau.
Â
-Lalu kapan kita akan memulai lagi ?
Kubiarkan tanya itu terus berdengung selagi ku bentangkan tubuhmu diatas sutra  yang di rajut dengan cinta, sebelum ku kecup madah dari malam yang bergetah di atasnya.
Sementara itu, dari luar kamar
kita dengar orang-orang mebunyikan terompet.
Menembakan kembang api beserta harapan dan penyesalan ke angkasa.
Lalu, kutembakan seluruh rinduku ke raut wajahmu"Selamat Tahun Baru, Sayangku !"Â
Malang, 01-01-2024
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!