Mohon tunggu...
Ohahauni Buulolo
Ohahauni Buulolo Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pelayanan Sosial

Takut akan TUHAN adalah Permulaan Pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Metode-Metode Ilmiah Dalam Sejarah Tafsiran Alkitab

23 Maret 2024   23:42 Diperbarui: 23 Maret 2024   23:57 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Implikasinya bagi Teologi

       Menguasai dunia hermeneutika membawa dampak positif bagi progres bagi perkembangan penafsiran dalam dunia teologi, dalam pembinaan iman jemaat sekaligus sebagai opposite bagi ajaran sesat di abad Postmodern ini. Tafsiran Alkitab yang baik sangat berperan aktif dalam hal ini, karena tugas seorang pengkhotbah adalah orang yang melaksanakan Amanat Agung Yesus Kristus (Mat. 28:19-20). Pengetahuan Alkitab, pemahaman teologi atau keyakinan iman secara benar dan mendasar (pokok-pokok keyakinan Kristen). Termasuk di dalamnya adalah ajaran mengenai pribadi dan karya Allah Tritunggal, manusia, dosa dan keselamatan, Roh Kudus, tanggung jawab hidup atau etika adalah sangat penting diajarkan untuk mengendalikan kehidupan umat Allah, sebab pengajaran yang di implementasikan memiliki tujuan yaitu agar umat Allah dapat berperilaku baik dan berbeda dari perilaku bangsa bangsa penyembahan berhala yang ada disekitar mereka. (Mal.3:17-18).  Murid- murid mengakui Yesus sebagai "guru dan pengajar" (Yoh. 13:13). Sebutan ini dinyatakan murid-murid-Nya karena Yesus sangat menekankan pengajaran dalam pelayanan-Nya. 

       Yesus dipanggil dan disapa sebagai guru (Mrk. 12:13-14). Sebagai guru, Yesus mengumpulkan beberapa murid untuk diajar, dilatih dan diutus. Para murid-Nya mereka dilangkapi dengan pengajaran dan kuasa, agar mereka bisa seperti guru mereka, bisa mengajaran yang sungguh-sungguh. Yesus Kristus disebut sebagai "Guru Agung" bukan karena pengajaran-Nya, melainkan karena "Hakekat Pribadinya Sendiri. Yesus mengajarkan pribadi-Nya sendiri. Ia menyatakan seluruh rencana Allah dalam diri-Nya. Melalui kegiatan mengajar yang dilakukan-Nya, Ia menyatakan diri-Nya dan makna kedatangan-Nya. Dia sendirilah pernyataan dan pengajaran itu yang tercakup dalam taurat dan Perjanjian Lama. Maka itu, metode Hermeneutika terus mengembangkan diri, khususnya dalam dunia penafsiran Alkitab secara historikal serta berporos pada pengajaran Yesus tanpa terpengaruh oleh filsafat, tradisi-tradisi dan dongeng-dongeng yang merusak otentikasi Alkitab. 

Kesimpulan

       Alkitab adalah Firman Allah. Dalam interpretasi membutuhkan hermeneutik yang historikal dan gramatikal. Alkitab yang ditafsirkan secara literal, harus dipimpin oleh Roh Kudus dan tidak mengandalkan rasio manusia yang melawan Allah serta menolak metode alegorisasi dalam interpretasi. Alkitab dapat dipercaya, dipahami secara logika Kitab Suci dan mengkomparasikan bagian-bagian ayat Kitab Suci yang sulit untuk dipahami. Seorang penafsir sejati harus mempertahankan sikap pencarian yang rendah hati agar Roh Kudus dapat memimpin si penafsir. Dengan menekankan interpretasi gramatikal dan historis dari kitab suci, maka penafsiran akan mendapatkan hasil yang memuaskan sehingga seorang pendidik bisa menerapkannya dalam mengajar jemaat agar iman jemaat bertumbuh dewasa. Metode-metode dalam interpretasi alkitab secara umum, Hasan Susanto memberikan metode: 1). Analisa Teks, 2) Analisa isi Alkitab, 3) Analisa Sejarah dan Latar belakang, 4). Analisa Sastra, 5). Analisa Konteks, 6). Analisa Arti kata dan tatabahasa.

Daftar Pustakaan

Grant R. Osborne,

2012                Spiral Hermeneutika; Pengantar Komprehensif bagi Penafsiran Alkitab, (Surabaya: Momentum)

Hasan Susanto,

1989                Hermeneutik: Prinsip dan metode penafsiran Alkitab (Malang: SAAT)

Donald A. Carson,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun