Sebagai anak kost yang merantau ke kota besar untuk kuliah, saya harus pintar-pintar menyiasati keuangan, termasuk dalam hal transportasi. Untungnya, saya punya motor pribadi yang dibelikan orang tua saat masuk semester dua. Tapi itu bukan berarti masalah transport langsung selesai.
Motor pun butuh bensin, dan bensin butuh uang. Di sinilah tantangannya: bagaimana mengatur uang transport (alias uang bensin) agar cukup untuk satu bulan tanpa bikin dompet bolong?
1. Hitung Kebutuhan Harian Dulu, Baru Anggarkan
Langkah awal saya adalah mencatat rute harian. Rata-rata saya ke kampus 3--4 kali seminggu, dan kadang ke minimarket atau ketemuan tugas kelompok.
Dalam seminggu, saya menghabiskan sekitar 1,5--2 liter bensin. Kalau dihitung kasar dengan harga Pertalite Rp10.000/liter, berarti saya butuh Rp20.000/minggu atau Rp80.000--100.000/bulan.
Dari uang bulanan, saya langsung sisihkan Rp100.000 khusus untuk bensin. Ini jadi pos tetap, sama seperti uang makan dan pulsa. Kalau bisa hemat, sisa bensin bisa dipakai buat jalan-jalan murah akhir bulan.
2. Bikin Jadwal dan Gabung Aktivitas
Saya juga belajar menyatukan beberapa keperluan dalam satu perjalanan. Misalnya, saat ke kampus, sekalian belanja kebutuhan atau mampir ke ATM. Dengan begitu, saya menghemat rute dan menghindari pemakaian bensin yang mubazir.
Kalau ada tugas kelompok, saya ajak teman ketemuan di kampus sekalian, daripada harus bolak-balik dari kost ke tempat lain.
3. Rutin Cek Tekanan Ban dan Servis Motor
Ini siasat yang jarang dipikirkan anak kost, tapi penting: tekanan ban dan kondisi mesin sangat mempengaruhi konsumsi bensin.
Saya biasakan cek tekanan ban tiap 2 minggu, dan servis motor minimal 2 bulan sekali. Motor yang terawat bikin bensin jadi lebih irit, dan tentu lebih nyaman dipakai.
4. Bawa Teman, Hemat Bareng
Kadang kalau teman searah, saya tawarkan boncengan. Kalau teman itu juga anak kost dan tahu diri, biasanya kami patungan bensin atau traktir makan kecil. Ini bukan soal uangnya, tapi tentang berbagi dan saling bantu.
Bonusnya? Jalan rame-rame itu bikin capek di jalan jadi lebih menyenangkan.
Tambahan: Kalau Nggak Punya Motor, Tenang, Masih Bisa Irit!
Buat teman-teman kost yang belum punya kendaraan pribadi, jangan berkecil hati. Saya dulu juga mengandalkan transportasi umum dan ojek online. Beberapa siasat hematnya:
- Langganan Bus atau Shuttle Murah: Banyak kota besar punya bus dengan kartu langganan, tarifnya jauh lebih murah daripada ojek online.
- Gunakan Sepeda atau Jalan Kaki:Â Kalau jaraknya masuk akal (di bawah 3 km), jalan kaki atau sepeda bisa jadi pilihan hemat dan sehat.
- Manfaatkan Promo Ojek Online:Â Rajin cek aplikasi buat cari promo diskon. Lumayan banget buat ongkos harian.
- Cari Teman Sebaya Searah:Â Saling nebeng atau patungan bisa jadi solusi cerdas, asal disepakati sejak awal.
Transport Pribadi atau Umum, Kuncinya di Manajemen
Mau punya motor atau tidak, tantangan anak kost tetap sama: uang transport harus cukup sampai akhir bulan. Saya belajar bahwa kunci dari semua ini adalah perencanaan, kedisiplinan, dan kreativitas.