Mohon tunggu...
Ogidzatul Azis Sueb
Ogidzatul Azis Sueb Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Every expert started from a beginner

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menepi di Lereng Sumbing: Liburan Motoran Anti Boncos dari Jogja ke Wisata Negeri Sayur Sukomakmur!

30 Mei 2025   19:40 Diperbarui: 31 Mei 2025   13:10 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keindahan Gunung Sumbing dari Negeri Sayur Sukomakmur (Sumber: dok.pribadi)

Liburan tidak harus mahal atau penuh agenda padat. Terkadang, yang kita butuhkan hanyalah pagi yang sepi, udara segar pegunungan, dan keinginan untuk menepi sejenak dari riuh kota. Saya menemukan itu semua dalam perjalanan singkat dan hemat dari Jogja ke Desa Sukomakmur, yang terletak di lereng Gunung Sumbing.

Tanpa tiket masuk, tanpa keramaian, tanpa gimmick wisata. Hanya saya, motor pribadi, dan pemandangan alam yang tulus menyambut.

Berangkat Jam 3 Pagi Demi Sunrise

Hari itu saya memutuskan untuk pergi sendiri, mengendarai motor pribadi dari Jogja. Alarm saya berbunyi pukul 02.30 dini hari, dan setengah jam kemudian, saya sudah bersiap melaju menembus dinginnya udara kota.

Perjalanan dimulai pukul 03.00 pagi, mengambil rute Jogja – Muntilan – Magelang – Kajoran – Sukomakmur. Jalanan masih sepi, udara begitu bersih, dan langit dihiasi bintang. Waktu terasa berjalan pelan. Sekitar pukul 05.15, saya tiba di Sukomakmur.

Tepat ketika motor saya berhenti, semburat cahaya matahari pertama muncul di balik Gunung Sumbing. Pagi itu seolah menyambut saya dengan hangat: sunrise yang indah dengan latar ladang hijau dan siluet gunung yang menjulang tenang.

Hamparan Sayuran dan Sejuknya Udara Pegunungan

Sukomakmur bukan destinasi wisata komersial. Tidak ada gerbang besar, papan nama selfie, atau antrian tiket. Yang ada hanya hamparan ladang sayur yang terhampar luas seperti permadani hijau.

Hamparan Luas Kebun Sayur (Sumber: dok.pribadi)
Hamparan Luas Kebun Sayur (Sumber: dok.pribadi)

Saya menepi di pinggir jalan kecil dan menuruni sedikit jalur tanah. Di bawah sana, barisan kol, wortel, daun bawang, dan sawi tumbuh rapi di lahan berundak. Gunung Sumbing tampak begitu dekat, berdiri megah di balik kabut tipis.

Saya duduk diam di salah satu batu besar, membiarkan diri menyerap ketenangan pagi. Tidak ada suara klakson, tidak ada notifikasi ponsel. Hanya desir angin, suara serangga, dan aroma tanah basah yang menenangkan.

Aktivitas Petani: Harmoni yang Menenangkan

Sekitar pukul 06.00, aktivitas di ladang mulai terlihat. Para petani datang membawa cangkul, keranjang, dan semangat yang tenang. Saya hanya menyaksikan dari kejauhan, tidak masuk ke ladang, tidak mengganggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun