4. Hijrahnya Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam (Menurut Sebagian Ulama)
Meski hijrah Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam secara historis terjadi di bulan Rabi'ul Awwal, namun penetapan tahun Hijriyah dimulai dari bulan Muharram. Hal ini ditentukan pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab ra. Referensi Fathul Bari oleh Ibnu Hajar (7/268) dan Al-Kamil fi al-Tarikh oleh Ibn al-Atsir.
Amalan Sunnah di Bulan Muharram
1. Puasa Tasu'a (9 Muharram) dan Asyura (10 Muharram)
Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
لَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابِلٍ لَأَصُومَنَّ التَّاسِعَ
"Jika aku masih hidup sampai tahun depan, aku akan berpuasa pada hari kesembilan (Tasu'a)." (HR. Muslim no. 1134)
Puasa pada hari ke-10 dapat menghapus dosa setahun yang lalu:
صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
"Puasa Asyura menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim no. 1162)
Bulan Muharram bukan hanya awal tahun Hijriyah, tetapi juga penuh dengan peristiwa bersejarah dan amalan mulia. Umat Islam dianjurkan untuk:
- Berpuasa Tasu'a dan Asyura
- Menghindari bid'ah dan kezaliman
- Meneladani kesabaran Nabi Musa dan keteguhan Husain
- Menghidupkan semangat hijrah dalam diri dengan taubat dan hijrah kepada Allah