Diriwayatkan dari Ibnu 'Abbas ra.:
قدم النبي صلى الله عليه وسلم المدينة، فرأى اليهود تصوم يوم عاشوراء
"Ketika Nabi tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Beliau bertanya: 'Hari apa ini?' Mereka menjawab: 'Ini adalah hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan Bani Israel dari musuh-musuh mereka, maka Musa pun berpuasa karenanya.' Nabi bersabda: 'Kami lebih berhak atas Musa daripada kalian.' Maka beliau pun berpuasa dan memerintahkan kaum Muslimin untuk berpuasa." (HR. Bukhari no. 3943, Muslim no. 1130)
2. Disyariatkannya Puasa Asyura
Setelah kejadian di atas, Rasulullah mensyariatkan puasa Asyura. Awalnya puasa ini wajib, tetapi setelah Ramadan diwajibkan, puasa Asyura menjadi sunnah muakkadah.
فمن شاء صامه ومن شاء تركه
"Barang siapa yang ingin maka silakan berpuasa, dan siapa yang tidak maka tidak apa-apa." (HR. Bukhari no. 2001)
3. Gugurnya Sayyidina Husain bin Ali di Karbala (10 Muharram 61 H)
Salah satu peristiwa paling mengharukan dalam sejarah Islam adalah syahidnya cucu Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam, Al-Husain ibn Ali ra., pada 10 Muharram 61 H dalam peristiwa Tragedi Karbala.
Ia dibunuh oleh pasukan Yazid bin Mu'awiyah di padang Karbala (Irak sekarang), bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya. Tragedi ini menyayat hati umat Islam dan dikenang sebagai bentuk kezaliman besar terhadap Ahlul Bait. Referensi Al-Bidayah wa al-Nihayah karya Ibnu Katsir (8/189) dan Tarikh al-Thabari (5/389-395).
Ibnu Katsir menulis: "Ini adalah musibah besar yang tidak dapat dilukiskan, dan luka sejarah yang dalam bagi umat Islam." (Al-Bidayah wa al-Nihayah, 8/190)