Mohon tunggu...
Money

Analisis "Good Company Bad Stock" APLN

20 Desember 2017   23:57 Diperbarui: 21 Desember 2017   00:35 1437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan laporan survey untuk Commercial Property Survey oleh Bank Indonesia (http://www.bi.go.id/en/publikasi/survei/properti-komersial/Documents/PKOM%20III-2017%20English.pdf) Indeks Harga Properti Komersial (CPPI) mencapai 172,27 pada kuartal ketiga dari 2017, kontrak sebesar -0,04% (qtq) setelah memperoleh 0,03% (qtq) pada sebelumnya periode. Penurunan harga properti komersial terutama mempengaruhi ruang konvensi segmen (-2,95%, qtq), khususnya di Jabodebek dan Palembang, diikuti oleh kantor dan ritel (-0,04%, qtq, masing-masing), terutama kantor sewa dan ruang ritel yang disewakan Responden survei mengkonfirmasi bahwa harga yang lebih rendah dalam konvensi tersebut aula dan disewakan segmen kantor sudah sesuai dengan kondisi bisnis yang belum sepenuhnya pulih, oleh karena itu pengembang perkantoran menawarkan potongan harga / harga peningkatan penjualan. Sementara itu, segmen hotel menikmati pertumbuhan signifikan (6,52%, qtq) karena kegiatan pertemuan pemerintah dan swasta meningkat (Grafik 1).

graph1-5a3a94bbdd0fa8435d14f572.jpg
graph1-5a3a94bbdd0fa8435d14f572.jpg
Sumber: http://www.bi.go.id/en/publikasi/survei/properti-komersial/Documents/PKOM%20III-2017%20English.pdf

Secara tahunan, pertumbuhan harga properti komersial diperkirakan akan meningkat dari 2,79% (yoy) menjadi 2,95% (yoy) pada triwulan III tahun 2017 (Grafik 2). Kenaikan tertinggi terjadi di segmen perkantoran (0,43%, yoy), diikuti oleh kompleks gudang (0,29%, yoy), sejalan dengan relokasi dan ekspansi perusahaan e-commerce yang cepat dibandingkan dengan dinamika satu tahun sebelumnya, yang juga meningkat permintaan untuk ruang gudang Sementara itu, segmen hotel melaporkan penurunan harga terdalam (-16,79%, yoy) karena ketatnya persaingan karena perkembangan hotel baru mendorong tambahan pasokan.

graph-2-5a3a94d2ab12ae42d9313042.jpg
graph-2-5a3a94d2ab12ae42d9313042.jpg
Sumber: http://www.bi.go.id/en/publikasi/survei/properti-komersial/Documents/PKOM%20III-2017%20English.pdf
  • Commercial Property Supplies
  • Responden melaporkan kenaikan Indeks Harga Properti Komersial (CPSI) pada kuartal III 2017, sedikit menurun dari 0,10% (qtq) pada triwulan kedua tahun 2017 menjadi 0,09% (qtq). Segmen ritel (0,69%, qtq) dikonfirmasi sebagai pendorong utama pertumbuhan pasokan, khususnya di Jabodebek (AEON Mall Jakarta Garden City dan fasilitas ritel di pengembangan Apartemen Titanum Square), Surabaya (Tunjungan Plaza 6) dan di Denpasar (Plaza Renon). Selain ritel, responden dari segmen hotel (0,30%, qtq) juga melaporkan peningkatan pasokan seiring dengan berkembangnya beberapa hotel baru, terutama di Jabodebek, Semarang dan Denpasar, seperti Hotel Enso Cikarang, Hotel Louis Kienne Hotel Pandanaran. Hotel Semarang, dan grand opening Anvaya Hotel Bali (Grafik 3).
  • graph-3-5a3a94dabde57544d7666e32.jpg
    graph-3-5a3a94dabde57544d7666e32.jpg

Sumber: http://www.bi.go.id/en/publikasi/survei/properti-komersial/Documents/PKOM%20III-2017%20English.pdf

Setiap tahun, Commercial Supply Index juga mengalami kenaikan yang lebih lambat dibandingkan periode sebelumnya, turun dari 1,79% (yoy) menjadi 1,39% (yoy). Bertentangan dengan tren yang melambat, segmen apartemen membukukan pasokan yang kuat pertumbuhan (7.03%, qtq), terutama apartemen strata title di Denpasar, Makassar, dan Banten. Selain apartemen, segmen kantor (4,46%, yoy) juga dilaporkan pasokan tambahan, terutama strata title office space di Jabodebek dan Surabaya (Grafik 4).

graph-4-5a3a9507dd0fa84365316992.jpg
graph-4-5a3a9507dd0fa84365316992.jpg
Sumber: http://www.bi.go.id/en/publikasi/survei/properti-komersial/Documents/PKOM%20III-2017%20English.pdf
  • Commercial Property Demand

Permintaan properti komersial membukukan pertumbuhan yang lebih lambat pada kuartal ketiga 2017. Indeks Permintaan Properti Komersial (CPDI) membukukan kenaikan 0,22% (qtq) di periode pelaporan, turun sedikit pada 0,23% (qtq) yang tercatat di sebelumnya kuartal (Grafik 5). Responden mengkonfirmasi bahwa segmen hotel mendorong permintaan untuk properti komersial, terutama di Denpasar, terutama karena turis Australia berbondong-bondong ke pulau Bali untuk memperingati hari jadi pemboman Bali pada tanggal 12 Oktober. Selanjutnya, peningkatan aktivitas MICE (Rapat, Insentif, Pertemuan dan Pameran) di sektor swasta dan pemerintah juga mendorong permintaan hotel di Balikpapan, Semarang, Surabaya, dan Jabodebek.

graph-5-5a3a953316835f41e45e8e22.jpg
graph-5-5a3a953316835f41e45e8e22.jpg
Sumber: http://www.bi.go.id/en/publikasi/survei/properti-komersial/Documents/PKOM%20III-2017%20English.pdf

Setiap tahun, kenaikan permintaan untuk properti komersial juga cenderung melambat, turun dari 1,49% (yoy) menjadi 1,25% (yoy) pada periode pelaporan (Grafik 6). Responden mengkonfirmasi pertumbuhan permintaan yang kuat untuk apartemen (8,10%, yoy), terutama apartemen strata title, didukung oleh pasar menengah dan bawah. segmen, seperti Tokyo Riverside (Jabodebek) dan Ayoma (Banten), serta lainnya gedung apartemen yang berada di dekat universitas (di Bandung dan Semarang). Selain apartemen, permintaan untuk ruang kantor (3,03%, yoy) juga meningkat, terutama untuk strata title office.

graph-6-5a3a954216835f421f4dab34.jpg
graph-6-5a3a954216835f421f4dab34.jpg
Sumber: http://www.bi.go.id/en/publikasi/survei/properti-komersial/Documents/PKOM%20III-2017%20English.pdf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun