Mohon tunggu...
Rothua Octoyubelt Tambunan
Rothua Octoyubelt Tambunan Mohon Tunggu... -

Haii.. Banyak ide dikepala yang sayang kalau tidak di tulis dan hilang begitu saja. Makanya ayo menulis.

Selanjutnya

Tutup

Money

Oknum Petugas SPBU Nakal

8 Agustus 2012   13:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:05 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahan bakar minyak (BBM) sudah seperti kebutuhan pokok buat saya, karena aktifitas saya sehari-hari yang tidak bisa lepas dari kendaraan bermotor. Jarak tempuh dari rumah menuju ke tempat kerja lemayan jauh yaitu sekitar 25 km, dan bisa saya tempuh dalam waktu 45 menit. Kendaraan umum yang semakin jarang dan memakan waktu yang lama membuat saya tidak punya pilihan lain untuk menggunakan kendaraan pribadi. Selain nyaman dan tidak perlu berdesakan, menggunakan kendaraan pribadi membuat saya bisa selalu sampai tepat waktu. Setiap minggunya saya pun harus mengeluarkan uang sebanyak tiga puluh ribu rupiah agar kuda besi saya bisa terus berlari. Tetapibukan keseharian saya yang ingin saya bahas di tulisan ini, tetapi adalah pengalaman saya saat mengisi bahan bakar disalah satu SPBU di tempat saya tinggal.

Kompasianer masih ingat enggak dengan selogan SPBU Pertamina? Ya benar selogan SPBU Pertamina adalah 3S yaitu (Senyum, Salam dan Sapa). Pernahkah Kompasianer dilayani dengan selogan SPBU Pertamina tersebut lagi? Kalo saya pribadi sudah tidak pernah. Memang beberapa tahun yang lalu saya sempat mendapatkan pelayanan yang seperti itu. Tapi itu waktu iklan 3S memang lagi gencar-gencarnya di Televisi. Tapi setelah iklan tersebut hilang berlahan-lahan tapi pasti senyum, salam, sapa di SPBU tempat saya tinggal pun ikut menghilang.

[caption id="attachment_192065" align="aligncenter" width="400" caption="3S (Senyum, Salam dan Sapa) adalah selogan SPBU Pertamina"][/caption]

Nah kemudian, pernahkah Kompasianer mendengarkan kalimat “Mulai dari nol ya pak” lagi? Kalau saya pribadi saya sudah tidak pernah lagi mendengar kalimat itu dari petugas SPBU khusus ditempat saya tinggal. Padahal dengan menunjukan meteran dari mesin SPBU itu dimulai dari nol mencerminkan kejujuran dari petugas SPBU itu sendiri dan tentu itu meningkatkan kepercayaan konsumen kalau sedang tidak di tipu. Karena bukan rahasia lagi banyak oknum petugas SPBU yang sering main curang saat mengisi bensin. Karena saya sendiri sering mengalami kerugian karena bensin yang saya terima tidak sesuai dengan pesanan.

Pengalaman saya setelah sering memperhatikan modus yang dilakukan oknum petugas SPBU tersebut. Akhirnya saya memahami bagaimana modus yang sering dilakukannya saat berusaha menipu konsumennya. Khususnya ditempat saya, modus yang biasa dipakai adalah dengan mengoperasikan 1 mesin SPBU dengan 2 petugas. Petugas yang pertama bertugas mengisi bahan bensin ketangki motor konsumen dan petugas kedua sebagai pengoperasi meteran mesin SPBU sekaligus sebagai kasir. Saat konsumen hendak mengisi bensin petugas pertama akan bertanya kepada konsumen untuk menentukan berapa liter bensin hendak dibeli. Misalnya Rp.15.000 dan petugas yang pertama pun akan menekan angka Rp.15.000 rupiah dimeteran mesin.

Kemudian petugas ke dua mengisikan bensin ketangki motor konsumen. Sambil mengisikan bensin ketangki motor petugas yang pertama memperhatikan konsumen apakah melihat jalannya meteran atau tidak. Kalau tidak disinilah mereka beraksi dengan menghentikan pengisian disaat meteran belum menunjukan angka Rp.15.000. kemudian petugas pertama buru-buru menaikan tuas mesin SPBU dan mesin pun kembali menujukan angka Rp.0 tanpa sempat dilihat oleh konsumen. Saya sering menyadari ini karena memperhatikan meteran tangki motor saya sering menunjukan jumlah yang tidak sesuai dengan yang saya pesan. Padahal dengan mengisi Rp.15.000 biasanya meteran akan Full tetapi sering hanya ¾ nya saja.

Pantaslah jika saya sudah tidak pernah mendapatkan pelayanan 3S dari petugas SPBU tempat saya tinggal rupanya. Rupanya oknum-oknum petugas tersebut senang melakukan praktek curang. Bagaimana mau 3S kalo dalam pikirannya aja udah curang. Begitulah pengalaman saya saat mengisi bensin di SPBU. Setelah mengetahui modus ini sekarang saya tidak mau tertipu lagi. Saya selalu pastikan untuk memperhatikan meteran mesin SPBU setiap mengisi bensin di SPBU tersebut. Buat kompasianer yang menemukan praktek seperti itu di SPBU nya semoga lebih waspada agar tidak menjadi korban petugas SPBU yang nakal ini.

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun