Mohon tunggu...
Vivin Octavia Cahyani
Vivin Octavia Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tantangan Privasi dalam Era Digital: Mengintip ke Dunia Transparansi Praktik Privasi Informasi

13 September 2023   23:20 Diperbarui: 15 September 2023   11:30 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Thomas Breher dari Pixabay 

Mari kita hadapi kenyataan bahwa banyak dari kita sering melewatkan pemberitahuan privasi. Mereka sering panjang dan sulit dimengerti. Dalam banyak kasus, kita hanya mengklik "setuju" tanpa benar-benar memahami implikasi sebenarnya dari apa yang kita setujui. Inilah sebabnya mengapa artikel ini sangat penting.

Desain artefak transparansi yang lebih baik dapat membantu kita memahami bagaimana informasi kita digunakan dan memberikan kita kontrol yang lebih besar atas privasi kita. Akibatnya, konsumen dapat membuat keputusan yang lebih berinformasi tentang apa yang mereka bagikan dan kepada siapa. Ini mendorong perusahaan dan penyedia layanan untuk menjadi lebih bertanggung jawab dalam mengelola data pribadi kita.

Teori Desain SI (SIDT) dan Teori TIPP

Artikel ini memperkenalkan dua teori penting: Teori Desain SI (SIDT) dan Teori TIPP. Teori Desain SI memberikan landasan teoritis untuk membangun sistem informasi yang menghormati privasi. Ini adalah fondasi kritis dalam upaya melindungi privasi konsumen di era digital.

Sementara itu, Teori TIPP menjelaskan dan mengatur artefak transparansi yang diperlukan untuk mengungkapkan informasi yang dibutuhkan oleh konsumen agar mereka dapat berinteraksi dengan SI sesuai dengan harapan privasi mereka. Ini adalah konsep yang sangat praktis yang dapat membantu kita mengatasi tantangan kompleks yang muncul dalam lingkungan digital saat ini.

Implikasi untuk Penyedia Sistem Informasi

Artikel ini juga memiliki implikasi yang signifikan bagi penyedia sistem informasi (PSI). Mereka dapat menggunakan Teori TIPP sebagai alat untuk memahami keterbatasan pemberitahuan privasi yang saat ini digunakan dalam praktik mereka. Dengan memahami keterbatasan ini, mereka dapat mengembangkan artefak transparansi yang lebih berguna dan efektif bagi konsumen.

Ini merupakan perubahan positif dalam pendekatan bisnis. ISP yang berkomitmen untuk meningkatkan transparansi praktik privasi informasi dapat membangun kepercayaan yang lebih besar dengan pelanggan mereka. Kepercayaan ini dapat menjadi aset berharga yang membedakan mereka dari pesaing dan memungkinkan pertumbuhan berkelanjutan.


Implikasi untuk Kebijakan Publik

Selain itu, artikel ini juga memiliki implikasi penting untuk inisiatif kebijakan publik. Kebijakan publik terkait privasi informasi harus didasarkan pada pemahaman yang kuat tentang bagaimana transparansi dapat ditingkatkan dalam praktik-praktik ini. Dengan mengadopsi Teori TIPP sebagai panduan, kebijakan publik dapat memastikan bahwa mereka tidak hanya mewajibkan pemberitahuan privasi yang lebih baik, tetapi juga menghasilkan transparansi yang efektif.

Seringkali, kebijakan publik dapat memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan atau kontraproduktif jika tidak didasarkan pada pemahaman yang kuat tentang aspek-aspek teknis dan sosial dari privasi informasi. Dengan menggunakan Teori TIPP sebagai landasan, kebijakan publik dapat lebih efektif dalam mencapai tujuan mereka tanpa menghambat inovasi atau pertumbuhan industri.

***

Dalam mengeksplorasi implikasi praktis dari artikel ini, kita telah memulai perjalanan ke dunia transparansi praktik privasi informasi. Kita telah memahami pentingnya fleksibilitas dalam desain artefak transparansi, peran nilai-nilai sosial dalam membentuk praktik privasi, dan perlunya desain artefak yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun