Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Artikel Utama

Lapak Buah Mak Isah, Oase Segar di Tengah Pasar Blauran

10 November 2024   20:00 Diperbarui: 11 November 2024   21:23 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mak Isah sedang melayani pembeli buah di lapaknya | Dokumentasi Pribadi

Pasar Blauaran 2 Salatiga adalah salah satu pusat perbelanjaan yang menjadi tempat utama untuk mencari aneka buah segar. 

Di tengah keramaian pasar ini, terdapat seorang pedagang buah yang sudah lama berkecimpung di dunia perdagangan, yaitu Mak Isah. 

Sebagai penjual buah yang telah berjualan belasan tahun di pasar ini, Mak Isah telah membangun reputasi sebagai salah satu pedagang yang handal dan terpercaya. 

Apa yang membuat lapak Mak Isah tetap bertahan dan bersaing dengan puluhan pedagang lainnya? Jawabannya terletak pada dua kata: konsistensi dan kualitas.

Mak Isah menjual berbagai jenis buah segar, seperti jambu biji, jeruk, mangga, alpukat, apel, dan banyak lagi. Semua buah yang dijualnya datang dari kiriman pedagang besar yang memasok dagangan ke lapaknya. 

Keberagaman buah yang dijual, yang selalu tampak segar dan berkualitas, adalah daya tarik utama bagi para pelanggannya. 

Buah-buah yang dihadirkan di pasar Blauaran 2 tidak hanya menarik bagi warga Salatiga, tetapi juga menjadi pilihan utama bagi warung dan restoran di kota ini. 

Para pelaku usaha kuliner tersebut mencari buah dengan harga terjangkau dan kualitas yang terjamin, dan Mak Isah selalu berhasil memenuhi kebutuhan mereka.

Di tengah persaingan pasar yang semakin ketat, terutama dengan keberadaan puluhan pedagang lainnya, 

Mak Isah mampu mempertahankan eksistensinya dengan mengandalkan pola penjualan yang masih tradisional. Lapaknya yang terbuka memberikan kesan yang ramah dan hangat, sesuai dengan karakteristik pasar tradisional pada umumnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun