Mohon tunggu...
Dewi Ulupi
Dewi Ulupi Mohon Tunggu... -

Befikirlah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jejak Rekam Ramadhan Pohan - Eddie Kusuma, dari Cikeas ke Indorayon

16 September 2015   18:43 Diperbarui: 16 September 2015   18:50 3280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Calon Walikota/Wakil Walikota Medan, Ramadhan Pohan-Eddie Kusuma"][/caption]

Gagal Nyaleg Hingga PT Indorayon

Pertarungan politik pemilihan Walikota Medan 2015 sudah mulai berlangsung, KPU telah menetapkan dua pasangan kandidat, T Dzulmi Eldin berpasangan dengan Akhyar Nasution (BENAR) dan Ramadhan Pohan berpasangan dengan Eddie Kusuma (REDI)

Sebelum tanggal pemilihan tiba, ada baiknya kita melihat jejak rekam masing-masing kandidat, Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution (Nomor urut 1) dianggap saat ini sebagai kandidat paling populer di tengah-tengah masyarakat, pasalnya keduanya adalah tokoh yang sudah dikenal luas di Kota Medan. Dzulmi Eldin sendiri adalah mantan Walikota Medan yang sebelumnya menjabat sebagai wakil Walikota Medan. Sedangkan Akhyar Nasution adalah seorang insinyur petani yang terjun ke politik dan menjabat sebagai Wakil Sekretaris internal DPD PDI Perjuangan Sumut. Keduanya menetap dan membangun karier di kota Medan.

Paling menarik adalah Pasangan Ramadhan Pohan dan Eddie Kusuma, pasangan nomor urut 2 yang diusung oleh Partai Demokrat, Gerindra dan Hanura ini terbila asing bagi publik kota Medan. Keduanya lebih banyak menghabiskan waktu dan menetap di Jakarta.

Gagal Ke Senayan dari Dapil SUMUT, Ramadhan Pohan Nyalon Walikota Medan


Ramadhan Pohan adalah kader partai Demokrat, namanya mencuat saat sering tampil di televisi mewakili Partai Demokrat, paling tersohor adalah kasus penamparan yang dilakukan penulis buku Membongkat Gurita Cikeas terhadap Ramadhan Pohan saat tampil di sebuah stasiun TV swasta. http://news.detik.com/berita/1268482/peluncuran-buku-ricuh-george-pukul-ramadhan-pohan

Terakhir diketahui, bahwa dalam acara peluncuran buku tersebut ternyata Ramadhan Pohan tidak diundang oleh pantia acara. http://nasional.news.viva.co.id/news/read/117274/_ramadhan_pohan_datang_tak_diundang_  akhirnya dalam tragedi lempar buku tersebut Ramadhan dituntut oleh pihak panitia karena dianggap menimbulkan kegaduhan dalam acara tersebut http://metro.news.viva.co.id/news/read/130299-ramadhan_pohan_dikenai_pasal_kegaduhan

Bicara tentang kedekatan karir Ramadhan Pohan dengan kota Medan, hampir dapat dikataka sangatlah jauh, saat duduk sebagai anggota DPR RI tahun 2009 lalu, Ramadhan juga maju bukan dari Sumatera Utara, melainkan dari DAPIL 7 Jawa Timur. Dan hingga saat ini, pria kelahiran Pematang Siantar tersebut masih berdomisili di Jakarta.

Selepas habis masa jabatan sebagai anggota DPR RI, tahun 2014, Ramadha kembali mencoba peruntungan mencalonkan diri menjadi Anggota DPR RI. Kali ini Ramadhan melompat Dapil ke Sumatera Utara, upaya lompat Dapil ini ternyata tak berbuah manis, Ramdhan Pohan kandas di kandang sendiri dan gagal melaju ke senayan.

Setalah gagal maju ke senayan, Ramadhan Pohan sempat senyap, hampir tak pernah terdengar kabarnya kecuali sesekali muncul mewakili Partai tempatnya bernaung yakni Partai Demokrat. Gagal maju ke senayan dari Dapil Sumatera Utara, kini Ramadhan mencoba peruntungan baru maju sebagai Calon Walikota Medan periode 2016-2021. Dalam beberapa acara formal yang digelar oleh KPU, Ramadhan Pohan selalu tampil dengan mengenak pakaian putih lengkap dengan Sorban yang dietakkan di bahu. Untuk satu hal ini, saya pribadi merasa heran, untuk apa Ramadhan Pohan mengenakan Sorban di acara-acara formal? Menunjukkan citra agamis kah? Entahlah.

 Eddie Kusuma, Dari Indorayon Hingga Capim KPK

Saat mencoba mencari tahu siapa seorang Eddie Kusuma, memang tidaklah mudah, apalagi melibatkan keterkaitannya dengan Kota Medan. Eddie Kusuma adalah figur etnis tionghoa yang mencoba mencari peruntungan maju di Pilkada Medan setelah era Sofyan Tan. Sekalipun Sofyan Tan kalah bertarung, soal kedekatan dengan Kota Medan, Sofyan jauh lebih unggul dibanding sosok Eddie Kusuma.

Ketika mencoba mencari tahu, saya terperanjat dengan sebuah berita yang menyebutkan sejumlah organisasi Tionghoa di Medan malah tidak mengenal siapa Eddie Kusuma. http://waspada.co.id/medan/sejumlah-organisasi-tionghoa-tak-kenal-eddie-kusuma/

  1. Petinggi PT Inti Indorayon Utama (IIU)

Saya mencoba mengajak pembaca mundur ke belakang, melihat jejak rekam eddie kusuma, dan betapa saya terperanjat ternyata sosok Eddie Kusuma tertempel dengan sejarah perusahan Inti Indorayon Utama. Eddie Kusuma adalah Deputy Head Bureau di Grup Raja Garuda Mas (Inti Indorayon Utama). Bagaimana masyarakat Sumatera Utara, akan sangat tak asing bila berbicara kisah kelam perusahaan tersesebut. Diantaranya, Pada 19 Maret 1999 President B.J Habibie memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan operasional industri bubur kertas (Pulp) dan serat rayon pengganti kapas pada PT. Inti Indorayon Utama ( PT. IIU ) yang berlokasi di Sosor Ladang, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir. Akan dibuat penelitian dulu sebelum diambil keputusan definitif tentang nasib perusahaan itu. Penutupan Pabrik PT.IIU diperintahkan sebagai percobaan meredakan keresahan masyarakyat, karena kegiatan PT. IIU dinilai sebagai penyebab utama kerusakan lingkungan sekitar Danau Toba, yang permukaan airnya menurun drastis. Kegiatan operasionalnya sudah lama terganggu karena demonstrasi dan aksi protes dari masyarakat, seperti membakar truk pengangkut kayu. http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=1956&coid=2&caid=19&gid=5

http://store.tempo.co/foto/detail/P1001201200045/august-marpaung-bersama-eddie-kusuma#.VflLPBHtmko

http://store.tempo.co/foto/detail/P1001201200051/eddie-kusuma#.VflLQBHtmko

  1. Gagal di Berbagai Medan

Selain fakta di atas, ada yang lebih menggelikan yakni keterlibatan Eddie Kusuma dalam sejumlah seleksi di beberapa lembaga negara di Indonesia. Dari seluruh seleksi tersebut, entah kenapa tak sekalipun nama Eddie Kusuma terpilih.

  1. Caleg DPD Jakarta pada Pemilu tahun 2009 (tidak dapat kursi)
  2. Pernah diajukan PDIP menjadi calon Wakil Gubernur Fauzi Bowo pada pilgub 2007 (Tidak terpilih jadi cawagub).
  3. Calon Hakim Agung tahun 2012 (gagal)
  4. Capim KPK tahun 2015-2019 (gagal)
  5. Calon Anggota DPR RI Dapil DKI 3 Tahun 2014 (gagal)

Apakah Pasangan Ramadhan Pohan dan Eddie Kusuma (REDI) akan mampu meraih simpati publik kota Medan dengan jejak rekam di atas? Semoga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun