Mohon tunggu...
Nuke Patrianagara
Nuke Patrianagara Mohon Tunggu... Freelancer - cerah, ceria, cetar membahana

rasa optimis adalah kunci

Selanjutnya

Tutup

Trip

Belah Durian di Purworejo

12 Februari 2020   10:12 Diperbarui: 12 Februari 2020   13:33 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepertinya sang aplikasi menunjukkan arah sesuai bucket list aku, kalau nanti ke Purworejo harus lewat Bukit Menoreh bukan lewat Wates lalu Kulonprogo arah Bandara, ini pernah dibahas sama Pak Kum beberapa waktu lalu, medannya lebih menantang dan penuh misteri bahkan ada novel berlatar belakang Bukit Menoreh karya S.H. Mintardja yang berjudul 'Api di Bukit Menoreh", sayang perjalanan kami saat malam menjelang, tidak bisa melihat bentang alam yang begitu indah seperti yang diunggah para penggiat media sosial, area Bukit Menoreh ini sedang naik daun dengan pemandangannya yang menakjubkan.Setelah melewati ketegangan demi ketegangan hadirlah keterangan yang terang benderang, memasuki Kota Purworejo hati menjadi lebih tenang.

Hotel Plaza

Setelah melewati RSUD dan janur kuning melengkungnya milik Oktin dan Bang Andre terlihat tulisan Hotel Plaza disebrang jalan, kamipun memutar arah dan sampailah ditempat tujuan, sibuknya kami bukan chek ini masuk hotel tapi bagaimana menitipkan gudeg ke lemari pendingin hotel. Petugas resepsionis siap menampung titipan kami setelah konfirmasi rombongan kami tercatat, baru kami minta kunci kamar, ternyata kita dapat kamar yang perlu sedikit jalan kaki, berjejer tiga kamar yang kami pesan dan kendaraan terparkir tepat depan kami seperti penginapan di Jogja juga. Di lobby kami bertemu dengan Bubu untuk cipika cipiki berbagi kabar.

Memasuki teras kamar wangi semerbak durian menusuk hidung, wah sudah disambut selamat datang oleh durian, tamu sebelum kami habis menikmai durian, meninggalkan jejak yang nyata, jadi tambah penasaran ingin menikmati durian Purowerjo yang katanya endol.

Alun-alun Purworejo

Tidak lama setelah keluar dari bukit misteri yaitu Bukit Menoreh terlihat mobil berlampu dengan kerlap-kerlip meriah mengitari alun-alun Purworejo, itu yang tertulis di sudut lapangan tulisan dengan huruf besar sebagai tanda nama tempat, banyak para penggiat media sosial mengunggah foto dan video mereka mengendarai seperti ini, tidak tahu mulai dari kota mana, hampir setiap alun-alun menghadirkan kendaraan warna-warni ini, Ita langsung teriak minta naik itu yang sepertinya seru. 

Selepas menitipkan gudeg di hotel, masuk kamar masing-masing sekalian membersihkan diri dalam kamar mandi yang luas, rombongan Surabaya ada janji dengan kuncen landy nya Purworejo, kita mau ikut untuk menikmati kota Purworejo waktu malam, sempat bertukar kabar dengan Pak Kuncen, kami pamit untuk ke alun-alun mau naik mobil hias, ayah Djody ngekek ngetawain apa yang akan kami lakukan.

Taman kota yang indah dengan lampu lampion beraneka warna dan bentuk membuat sang fotografer bersedia mengabadikan keindahan dengan menggunakan perlengkapan perang lengkap dengan lampu khusus untuk foto. Sebelum menaiki kendaraan warna-warni Zidane ingin beli ronde jahe, kami pilih di food court pojok alun-alun.

Dokumentasi pribadi |Mobil Terang
Dokumentasi pribadi |Mobil Terang

Kami memilih mobil yang berbentuk VW kodok, pertama kali aku pikir yang boseh hanya pilotnya ternyata semua tempat duduk ada bosehannya, kami hanya berempat yang naik yaitu Ita, Revan, suamiku dan aku sendiri, pilot kami percayakan sama Revan tapi ini yang dinamakan pilot tembak, layaknya naik becak motor di Medan, sikat kiri banting kanan, sen kiri belok kanan, gowesnya pake urat seperti dikejar anjing gila, mobil warna-warni yang lain menikmati dengan jalan santai, kami malah kayak dilintasan balap formula 1 nya Monaco sampai kembali ke tempat semula semua bercucuran keringat layaknya habis gowes sepeda di Velodrome Rawamangun, kalau sampai hotel tepar langsung tidur bagus ini malah kelaparan langsung sikat mie instan dalam cup. 

Kami menyeduh mie instan cup masih dengan cara manusiawi kok, tidak seperti yang viral di media sosial masak mie instan dalam ketel kamar hotel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun