Mohon tunggu...
Nuke Patrianagara
Nuke Patrianagara Mohon Tunggu... Freelancer - cerah, ceria, cetar membahana

rasa optimis adalah kunci

Selanjutnya

Tutup

Trip

Belah Durian di Purworejo

12 Februari 2020   10:12 Diperbarui: 12 Februari 2020   13:33 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi |Bersama Sakura
Dokumentasi pribadi |Bersama Sakura

Nyonya rumah sangat mengerti apa yang ada dalam pikiranku, menikmati kopi Blue Tamblingan tanpa gula bercangkirkan warna orange, tanpa dress code orange hari ini, rambutan sudah hadir dikeranjang buah, salak pondoh dan penganan lainnya, 1001 cerita melepas kangen dari yang serius menceritakan persoalan bangsa sampai yang receh sereceh-recehnya, dibuat kaget sama kehadiran Adit sang junior wow pake banget tinggi pake banget juga untuk anak SD kelas VI, tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, masih teringat suara pintu masuk kantor Brawijaya terbuka lalu sapaan selamat pagi dari penunggu meja depan dijawab meriah oleh rombongan Bogor, masuk area tengah aku berteriak "pagi dede yang dalam perut", sang bumil menyapa hangat lalu berjalan kearah lantai dua, tidak lama aku menghuni kubikel itu keburu pindah ke Surabaya, lama tidak bertemu tahunya dede yang diperut sudah lahir, ketemu kembali saat ada kerjaan ke Jogja aku janjian bertemu di Stasiun Tugu, ada junior lucu yang lari kearahku mengambil tanganku lalu mengajak berjalan kearah luar stasiun, kaget dong belum pernah ketemu sebelumnya tapi langsung akrab, ternyata dede yang didalam perut itu ketemu lagi sudah bisa jalan dan berlari.  Disusul oleh putri cantik yang pernah aku bawa ngepot diatas kereta bayi, meliuk bak Valentino Rossi di Jogja dan sprint di Taman Lalu Lintas Bandung, sekarang jadi calon pengganti Susi Susanti sepertinya iya kan Al, nah bunga Sakura yang cantik juga ikut bangun, bengong melihat kami pagi-pagi sudah buat rusuh rumahnya.Waktu yang singkat dan padat melepas kangen dengan catatan harus kembali ke Jogja untuk cerita lebih panjang juga seru.

Tragedi Lekker

Sebenarnya tragedi itu terjadi kemarin saat ada suara yang keluar dari TOA beli lekker, hari ini hanya mengkonfirmasi siapa pemilik suara itu dan membeli kembali lekker menuntaskan kemarin yang belum puas rasanya, kang lekker sepertinya masih sawan dengan pembeli yang memanggilnya pake TOA ciptaan Sang Maha Kuasa, dia ingat betul bahwa kemarin ada pembeli yang teriakannya membuat seputar Pasar Beringharjo bergoyang.

Lekker tersedia berbagai rasa; original, keju, coklat dan pisang, favorit aku dan suami pisang, pisang memberi sensasi berbeda saat pisangnya tergigit, pokonya uwow banget dah. Susah di seputaran Jabotabek cari kang lekker seperti ini, adanya yang di eMall eMall dengan nama panggilan the creepes.

Dokumentasi pribadi |Kue Lekker
Dokumentasi pribadi |Kue Lekker


Berbagai rasa lekker sudah ditangan Ita dan kamipun nimbrung menikmatinya, mamih malah lebih memiih minta beliin kue tengteng yang buliran ketannya panjang dan montok menggoda jiwa, aku kejar kang tenteng beli buat mamih, tenteng tidak langsung dinikmati disimpan buat nanti, sesampainya Jakarta mamih tanya itu kue tenteng dan kita semua tidak ada yang tahu kue tenteng itu nyangkut dimana atau ketinggalan dimana, hi tenteng dimana dirimu?

Pasar Beringharjo

Gagal ketemu RI 1 di pasar ini yang melewatkan pergantian tahun di seputaran Gedung Agung, jaraknya hanya beberapa langkah dari pasar kebanggaan masyarakat Jogja. Pasar Beringharjo tidak banyak berubah sejak terakhir menyambanginya beberapa tahun yang lalu, disamping jejeran tukang sate koyor menarik hati untuk dibeli dan dinikmati, sebelum pintu masuk depan jejeran pedagang pecel sayur dengan warna warni menyegarkan pemandangan sekitar dengan segala pendampingnya bakwan, peyek, bakwan udang, persatean, mamih langsung nge tag nanti pulangnya harus beli pecel ya, siap Mih nanti kita makan pecel.

Keliling dalam Pasar Beringharjo malah keleyengan bingung mau beli yang mana, pilih yang mana, bagus yang mana jadi emosi pokoknya apa karena perut minta diisi, sebenarnya yang dicari itu jelas, batik sarimbit warna orange tidak lupa ukurannya sesuai tapi itu warna orange pada sembunyi sepertinya, tawaf di Beringharjo pun gagal menemukan sesuai selera, suamiku memilih ke Malioboro Mall cari kaos Dagadu ternyata gagal juga dapat yang sarimbit, ada sama gambar beda warna tapi tidak ada ukurannya, wah kurang beruntung kali ini. Mamih menemukan beberapa yang cocok jadi ada yang bisa dibeli, setelah bolak-balik seperti gosokan kami keluar, mamih minta beli pecel seperti janji tadi sebelum masuk pasar.

Dokumentasi pribadi |Pecel Sayur Bunga Turi
Dokumentasi pribadi |Pecel Sayur Bunga Turi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun