Etno-edugame ini mampu melatih kemampuan peserta didik secara kognitif, afektif dan psikomotorik.Â
Egrang batok merupakan sebuah permainan tradisional yang terbuat dari potongan batok kelapa dan tali dimana permainan ini telah menjadi bagian integral dari budaya Indonesia.Â
Anak-anak sering menggunakan egrang batok untuk bermain, tetapi alat ini juga memiliki potensi pendidikan yang kuat dimana dapat dimanfaatkan sebagai media belajar praktikum fisika khususnya materi pengukuran.Â
Peserta didik dapat mempertimbangkan keamanan dan menghindari resiko cidera saat bermain egrang batok dengan melakukan pengukuran yang presisi saat membuatnya.Â
Diameter dalam, diameter luar, ketebalan dan panjang tali merupakan hal krusial yang perlu diperhatikan saat membuat egrang batok.Â
Oleh karenanya untuk menghasilkan ukuran yang presisi dan akurat peserta didik perlu menggunakan alat ukur seperti jangka sorong untuk mengukur diameter, mikrometer sekrup untuk mengukur ketebalan dan pita meter untuk mengukur dan menyesuaikan Panjang tali.
Pembelajaran berbasis etno-edugame ini semakin menarik ketika peserta didik bukan hanya belajar bahwa permainan egrang batok ini tidak terlepas dari pengukuran.
Namun, peserta didik mampu merangkai egrang sesuai hasil pengukurannya yang kemudian digunakan untuk bermain dan berlomba dengan kelompok lainnya.Â
Selain itu, integrasi egrang batok dalam pembelajaran fisika juga membantu merevitalisaasi nilai budaya lokal yang ada disekitarnya sehingga memberikan pemahaman tentang fisika dengan cara yang menyenangkan dan bermakna.