Mohon tunggu...
Nurul Rahmawati
Nurul Rahmawati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger bukanbocahbiasa.com | IG @bundasidqi | Twitter @nurulrahma

Halo! Saya Ibu dengan anak remaja, sering menulis tentang parenting for teens. Selain itu, sebagai Google Local Guides, saya juga kerap mengulas aneka destinasi dan kuliner maknyus! Utamanya di Surabaya, Jawa Timur. Yuk, main ke blog pribadi saya di www.bukanbocahbiasa.com

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Magisnya Pantai Klayar Pacitan

27 April 2023   20:52 Diperbarui: 27 April 2023   21:00 1483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Klayar Pacitan yang magis dan memukau (dok.Bukanbocahbiasa.com)

Pantai Klayar Pacitan yang magis dan memukau (dok.Bukanbocahbiasa.com)
Pantai Klayar Pacitan yang magis dan memukau (dok.Bukanbocahbiasa.com)

Ada beberapa pantai di kawasan Jalur Lintas Selatan - JLS (yang menghubungkan Pacitan dan Trenggalek) di antaranya Pantai Pidakan, Pantai Taman, Pantai Siswa, dan sebagainya. Semua pantai itu ditingkahi debur ombak yang menenangkan jiwa, pasirnya juga putih bersih. Akan tetapi, entah mengapa, eksistensi pantai di jalur JLS ini belum seberapa cethar jika dibandingkan dengan Pantai Klayar.

Karena itulah, saat mudik Lebaran, kami pun membulatkan tekad untuk sama-sama ngebolang ke Pantai Klayar. Lokasi rumah eyang saya di Pacitan kota. Untuk menuju Klayar, kami harus menempuh jalan yang berkelok-kelok tajam, kadang mendaki dengan kemiringan tanah yang bikin bibir basah oleh istighfar dan sholawat tak henti-henti. Beberapa kali, mobil colt tua yang dipinjam dari salah satu paman, nyaris 'menyerah kalah'. Bolak-balik mogok! Kami pun kudu turun dari mobil, mencari batu/ bata untuk mengganjal roda mobil, agar tidak melorot atau jatuh ke jurang. Duuhh, sungguh trip yang sangat stresful! 

Begitu sampai Pantai Klayar...... nyesssss, semua tekanan jiwa yang kami alami sepanjang perjalanan, hilaaaanggg begitu saja. Tergantikan oleh rasa takjub! Panorama pantai Klayar yang sangat magis dan indah. Subhanallah..... benerann, segala lelah terbayarkan oleh panorama Pantai Klayar yang luar biasa!

Panorama Pantai Klayar (dok. Bukanbocahbiasa.com)
Panorama Pantai Klayar (dok. Bukanbocahbiasa.com)

Hanya saja, karena kami datang di peak season alias libur Lebaran, sudah bisa diduga, kondisi pantai amat full house! Maklum, orang-orang pastinya rindu meluangkan waktu untuk bertandang ke destinasi plesir, cari spot healing kalau kata kids jaman now. Yap, jangan harap bisa berfoto tanpa latar belakang manusia-manusia lain. Apalagi ini pas musim Lebaran, aseliiiik, pantainya udah mirip cendol, hahaha. 


Banyak kegiatan yang bisa kita lakoni di Pantai Klayar. Berfoto ria, bermain air, atau mau naik ATV? Semua tersedia. 

ATV di Pantai Klayar (dok. Bukanbocahbiasa.com)
ATV di Pantai Klayar (dok. Bukanbocahbiasa.com)

Ada juga yang memang berburu seruling samudera. For Your Info, Seruling samudera adalah sebuah lubang atau celah lempeng karang yang pada waktu-waktu tertentu menyemburkan air. Semburan tersebut bisa setinggi 7 (tujuh) meter jika ombak besar menerjang. Tak heran banyak yang menantikan saat-saat mendebarkan yaitu tatkala ombak datang, karena begitu momentum tiba, maka celah akan menimbulkan suara seperti seruling, ditingkahi semburan air! Panorama yang sangat magical, tidak mengherankan fenomena menarik itu yang membuat seruling samudera menjadi spot favorit para pengunjung di Pantai Klayar.

Tepat di belakang seruling samudra, berdiri formasi batuan karang yang mirip sphinx. Objek itu pun dijuluki Sphinx van Java. Formasi batuan tersebut terbentuk karena proses abrasi pantai.Wisatawan pun banyak yang berdiri di atas Sphinx van Java, lalu melakukan swafoto, mengabadikan momen yang indah sekaligus bikin dag dig dug dheeer.
 

Foto Bareng di Pantai Klayar (dok. Bukanbocahbiasa.com)
Foto Bareng di Pantai Klayar (dok. Bukanbocahbiasa.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun