Mohon tunggu...
Nurul Rahmawati
Nurul Rahmawati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger bukanbocahbiasa.com | IG @bundasidqi | Twitter @nurulrahma

Halo! Saya Ibu dengan anak remaja, sering menulis tentang parenting for teens. Selain itu, sebagai Google Local Guides, saya juga kerap mengulas aneka destinasi dan kuliner maknyus! Utamanya di Surabaya, Jawa Timur. Yuk, main ke blog pribadi saya di www.bukanbocahbiasa.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Stop Over-Glorifikasi Nikah Muda!

21 Mei 2021   13:10 Diperbarui: 21 Mei 2021   14:04 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alvin Faiz dan Larissa Chou (sumber: detik.com/ IG Alvin)

Hari ini sebuah kabar yang (relatif) mengejutkan datang dari pasangan yang dulunya (berani) nikah muda: Alvin Faiz digugat cerai oleh istrinya Larissa Chou. Alvin (putra almarhum Ustadz Arifin Ilham) menikah di usia 17 tahun. Saat ini, rumah tangga mereka telah berjalan selama 5 tahun dan dikaruniai 1 anak yang lucu, ganteng dan sehat. 

Saya bukan mau julid/ nyinyir dengan peristiwa yang tengah dihadapi dua anak muda ini. Mereka mau nikah muda, silakan. Mereka mau bercerai, juga monggo. I'm not wearing their shoes, jadi saya sama sekali tidak berhak menghakimi keputusan dua kawula belia ini. Sekali lagi, perlu saya garisbawahi bahwa saya menghormati semua keputusan yang telah mereka goreskan, lagian who I am to judge, anyway? 

Yang ingin saya highlight dalam artikel kali ini adalah: please adek-adek follower IG para selebgram. Tolong, berhenti melakukan over glorifikasi terhadap keputusan para idola adek-adek ya... Termasuk baper akut ketika menyaksikan sisi romantis para selebgram yang berani mengambil keputusan untuk nikah muda aja lah, ketimbang zina. 


Kalau dalam ajaran agama Islam, apabila seseorang sudah ingin menikah, tapi belum mampu (baik secara mental, emosi, finansial, dst dllnya) maka ada SOLUSI yang bisa dijalankan. 

Dalam sebuah hadist, Rasulullah bersabda: 'Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa; karena puasa dapat menekan syahwatnya (sebagai tameng).( HR Bukhari)

Demikian pula, apabila kita mengkaji firman Allah di QS. An-Nuur: 33  yang artinya), "Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)-nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya."

Jadi, agama Islam sudah memberikan solusi yang bisa kita terapkan, apabila ada hasrat untuk menikah, namun belum mampu. 


So, buat adek-adek yang manis dan baik hatinya.... 

Mulai sekarang, cobalah untuk lebih memperdalam ilmu, baik itu agama, parenting, komunikasi dan sebagainya. Menikah dan membangun Mahligai Rumah Tangga itu sesuatu yang amat sangat kompleks! 

Ibaratnya kita tengah berlayar menuju samudera luas, dengan aneka goncangan, hentakan, badai, tornado, dll, yang boleh jadi beberapa kali singgah dalam pelayaran yang sedang kita lakoni. 

Tentu saja, kita berharap bisa menjalani rumah tangga sakinah mawaddah wa rohmah. Akan tetapi, dalam sebuah rumah tangga PASTI akan ada batu kerikil yang menghadang dari seluruh penjuru mata angin. Walaupun nikah dengan suami yang tajir melintir, kaya tujuh turunan delapan tanjakan, bukan berarti hidup kita akan lempeeeeenggg dan selalu baik-baik saja. 

Cobaan/ Tantangan/ Hambatan PASTI, sekali lagi saya ulangi.... PASTI akan menjadi "bumbu" dalam menu pernikahan setiap manusia. 

Jangan terbuai dengan postingan IG feed/ IG story para selebgram, yang isinya uwuwuwu dan hal manis-manis doang. Ingat ingat lah, bahwa selebgram tentu melakukan KURASI/ seleksi terhadap konten yang bakal mereka posting. 

Ketika lagi mesra dan romantis, di-posting dong dengan kata-kata bijak yang bikin jiwa baper meronta-ronta. Tapii, kalau mereka lagi berantem/ debat/ hal-hal nggak enak, ya mosok mau ditaruh IG?

Intinya.... Pernikahan itu bukan sesuatu yang gampil surampil. Dibutuhkan komitmen, tanggungjawab, toleransi, rasa syukur dan ikhlas yang tak bertepi. 

Pernikahan bukan sekadar posting foto buku hijau di IG feed, dan aneka konten aesthetic soal dekor pelaminan apalah apalah itu. Justru, pernikahan adalah sesuatu yang rumit, kompleks, butuh kerjasama dan kemauan tidak bertepi, untuk saling berjuang memertahankan akad yang telah terucap. 

Lantas, Apa Parameter yang Bisa Kita Gunakan, bahwa Kita Betul-betul Siap Menikah?

Apakah memang SEMUA pasangan muda pasti mengalami rumah tangga yang berujung perceraian? Oh, tentu tidak bisa disimpulkan sesederhana itu. 

Pernikahan adalah sebuah hal yang kompleks dan kasuistis. Orang tua zaman dulu, nikah umur belasan, punya anak segabruk, dan rumah tangga baik-baik saja hingga akhir hayat. Ada juga teman saya yang nikah di usia 20 awal (terbilang masih muda untuk ukuran jaman now), rumahtangganya sampai saat ini juga masih kokoh dan semoga everlasting. 

Jadi, memang tidak ada kaitan langsung antara usia mempelai dan langgeng/tidaknya sebuah mahligai pernikahan. 

Sekali lagi, yang saya soroti adalah: Stop melakoni Over Glorifikasi terhadap tren Nikah Muda!

Kalaupun ada selebgram/ artis/ pesohor yang memutuskan nikah muda, ya udah, itu urusan/ keputusan personal mereka. Dan buat Bapak/Ibu atau yang punya keponakan usia ABG/ remaja, boleh tolong ya, sesekali ajak diskusi anak-anak generasi Bangsa ini, supaya JANGAN terpukau/ terbuai/ silau dengan lifestyle yang disajikan oleh para seleb. 

Terus ajak ngobrol, bahwa menikah itu butuh persiapan yang paripurna. Mental kudu dewasa, kudu siap berkompromi, nggak boleh 'gampang menyerah', terus berjuang, pegang komitmen, dan terus berpegang teguh pada "manual book" manusia yaitu Al-Qur'an dan Hadits. (ini untuk yang beragama Islam)

Apapun itu, tentu kita mendoakan yang terbaik bagi pasangan muda ini. Menikah 5 tahun, punya anak, lalu berpisah/ bercerai mungkin keputusan yang (boleh jadi) disayangkan oleh banyak pihak. Tapi, sekali lagi, kita nggak ada di "sepatu mereka". 

Yang bisa kita jadikan highlight adalah: terus dampingi remaja-remaja kita, agar mereka bisa punya point of view yang clear, dan tidak 'taqlid buta' atau terinspirasi mati-matian dengan para idola di jagat maya. 

Nah, menurut teman-teman semua..... Dari perceraian Alvin Faiz dan Larissa Chou ini, kita belajar bahwa....... (*) -- silakan isi ..... di kolom komentar, ya---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun