Mohon tunggu...
NURUL QALBIM
NURUL QALBIM Mohon Tunggu... Mahasiswa

saya lebih suka hal-hal akademis seperti penelitian dan pemberdayaan masyarakat, khususnya mengenai ketahanan pangan, stunting, dan partisipasi publik. saya lebih suka tulisan yang rapi, terstruktur, dan berbasis data, sekaligus punya selera humor halus bergaya dry humor yang sering muncul di tengah pembahasan serius, misalnya saat bercanda, "Pasal ini kayaknya butuh healing deh."

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

KKN-T114 Universitas Hasanuddin Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Kotoran Sapi

15 Agustus 2025   14:40 Diperbarui: 15 Agustus 2025   14:40 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Masyarakat Desa Benteng Gantarang

Bulukumba, 24 Juli 2025 --- Aula Desa Benteng Gantarang, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, hari ini menjadi saksi kegiatan edukatif yang bertujuan mengubah limbah menjadi berkah. Mahasiswa KKN 114 Universitas Hasanuddin bersama pemerintah desa menggelar program pelatihan pembuatan pupuk organik dari limbah kotoran sapi melalui metode fermentasi.Kegiatan yang dihadiri puluhan warga ini bertujuan memberikan pengetahuan praktis kepada masyarakat mengenai cara mengolah limbah kotoran sapi menjadi pupuk organik yang ramah lingkungan. Selain sebagai solusi pengelolaan limbah ternak, pupuk organik juga diyakini mampu meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas pertanian di wilayah tersebut.

"Dengan metode fermentasi, kotoran sapi yang biasanya hanya menjadi limbah dapat diubah menjadi pupuk berkualitas tinggi. Ini bukan hanya bermanfaat bagi petani, tetapi juga mengurangi pencemaran lingkungan," ujar salah satu mahasiswa KKN 114 Universitas Hasanuddin yang menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut.

Proses pelatihan dilakukan secara langsung, di mana peserta diajarkan mulai dari tahap pengumpulan bahan, pencampuran, hingga proses fermentasi yang tepat. Warga terlihat antusias mencatat setiap langkah, bahkan beberapa langsung mencoba mempraktikkan di tempat.

Kepala Desa Benteng Gantarang menyampaikan harapannya agar keterampilan ini dapat diterapkan oleh masyarakat secara berkelanjutan. "Kami ingin kegiatan ini menjadi awal perubahan dalam pengelolaan limbah ternak. Semoga warga bisa memproduksi pupuk organik sendiri untuk kebutuhan pertanian, dan bahkan menjadi peluang usaha baru," ungkapnya.

Penanggung jawab program kerja ini, M Alwi Bintang Saputra, menegaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat desa. "Kami berharap ilmu yang dibagikan hari ini dapat terus dipraktikkan dan menjadi bagian dari kebiasaan warga dalam mengelola limbah ternak," ujarnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana peserta dapat berkonsultasi langsung dengan para fasilitator. Suasana hangat dan penuh semangat terlihat jelas, mencerminkan keinginan warga untuk berinovasi demi desa yang lebih bersih dan produktif.

Dengan adanya program kerja KKN 114 Universitas Hasanuddin ini, Desa Benteng Gantarang menunjukkan bahwa inovasi sederhana namun tepat guna dapat menjadi langkah besar menuju pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun