CATATAN MINGGUAN KEEMPAT MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILAÂ
NAMA : NURUL MUFIDATIL KAMALÂ
NIM : 1251340029
MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILAÂ
PRODI : KESEJAHTERAAN SOSIALÂ
DOSEN PENGAMPU : Bapak Drs. Study Rizal LK., M.Ag
Respon terhadap Artikel Kabinet Baru, Harapan Lama: Apakah Reshuffle Bisa Menjawab Kekecewaan Publik
Sumber :
Dinamika reshuffle kabinet di era Presiden Prabowo yang disambut masyarakat dengan harapan besar, sekaligus rasa ragu. Pergantian menteri dianggap sebagai sinyal bahwa pemerintah mau mendengar kritik publik, namun pada kenyataannya reshuffle sering kali lebih dipengaruhi kompromi politik dan kepentingan elite dibanding kepentingan rakyat.
Publik kini menilai reshuffle bukan dari nama atau pidato, tetapi dari hasil nyata yang bisa mereka rasakan. Jika kabinet baru hanya mengulang pola lama, seperti minim transparansi dan terlalu fokus pada konsolidasi kekuasaan, maka kepercayaan masyarakat akan semakin melemah dan kekecewaan baru kembali muncul.
Pada akhirnya, reshuffle akan dinilai berhasil jika benar-benar membuka ruang dialog dengan masyarakat dan menghasilkan kebijakan konkret yang dirasakan luas. Tanpa itu, reshuffle hanya akan menjadi monolog kekuasaan dan seremoni politik belaka.Â
Menurut saya, reshuffle kabinet ini bikin masyarakat di satu sisi punya harapan, tapi di sisi lain juga ragu. Banyak yang pengen lihat perubahan nyata dari pemerintah, bukan sekadar ganti orang di kursi menteri. Kalau yang diutamakan cuma kepentingan politik atau bagi-bagi posisi, jelas rakyat bakal kecewa lagi karena hidup mereka nggak benar-benar berubah.
Reshuffle baru bisa dibilang berhasil kalau langkah yang diambil bener-bener terasa manfaatnya buat masyarakat. Janji atau kata-kata manis nggak cukup, yang dibutuhkan itu bukti nyata lewat kebijakan dan kerja yang bisa dirasakan langsung. Kalau nggak ada perubahan seperti itu, reshuffle cuma jadi tontonan politik yang ujung-ujungnya bikin orang tambah apatis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI