Sarana dan Prasarana: Tujuan, Prinsip, Cara Merawatnya dengan Bijak

Bicara tentang pendidikan, kita sering kali langsung membayangkan guru, siswa, dan ruang kelas. Padahal, ada satu hal yang diam-diam mempunyai peran besar dalam menentukan kenyamanan dan keberhasilan proses belajar, yaitu sarana dan prasarana pendidikan .Bagi saya pribadi, sarana-prasarana bukan hanya soal "gedung megah" atau "alat canggih". Lebih dari itu, ini tentang bagaimana sebuah sekolah menciptakan suasana belajar yang mendukung semua pihak: guru bisa mengajar dengan leluasa, siswa bisa belajar dengan nyaman, dan proses pembelajaran berjalan lebih efektif. 

Tujuan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Tujuan utama dari pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan adalah menjamin seluruh kegiatan pembelajaran berjalan lancar, efektif, dan efisien. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Manajemen Pendidikan oleh Susanti & Rahayu (2022), pengelolaan sarana dan prasarana yang baik dapat meningkatkan motivasi belajar siswa hingga 35% karena lingkungan belajar yang nyaman berpengaruh langsung pada semangat belajar mereka.

Selain itu, keberadaan sarana-prasarana juga berfungsi untuk mendukung ketercapaian standar pendidikan nasional. Misalnya, ruang kelas yang layak, laboratorium yang memadai, dan fasilitas teknologi yang relevan dapat membantu siswa lebih mudah memahami materi. Di sisi lain, bagi guru, sarana yang lengkap dapat menjadi media pembelajaran yang kreatif dan variatif.

Artinya, tujuan sarana dan prasarana pendidikan bukan hanya menyediakan fasilitas fisik, tetapi juga menciptakan ekosistem belajar yang produktif, aman, dan menyenangkan . Ketika lingkungan sekolah dirancang dengan baik, maka pendidikan tidak lagi terasa kaku, namun menjadi ruang tumbuh yang hidup.

Prinsip Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Dalam praktiknya, pengelolaan sarana dan prasarana tidak bisa asal jalan. Ada prinsip-prinsip dasar yang harus diperhatikan agar pengelolaannya tetap transparan dan berkelanjutan.

1. Efisiensi dan Efektivitas
   Setiap sumber daya, baik dana maupun barang, harus digunakan seoptimal mungkin. Misalnya, sekolah yang memiliki anggaran terbatas bisa memanfaatkan ruang kelas multifungsi untuk beberapa kegiatan sekaligus.

2. Transparansi dan Akuntabilitas
   Semua pengadaan dan pemeliharaan fasilitas harus terbuka dan bisa dipertanggungjawabkan. Menurut Permendikbud No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana, prinsip keterbukaan penting agar semua pihak memahami ke mana arah penggunaan anggaran pendidikan.

3. Keadilan dan Kelayakan
   Setiap peserta didik berhak mendapatkan fasilitas yang sama tanpa melihat latar belakang ekonomi atau status sosial. Sekolah di daerah terpencil pun seharusnya mendapat perhatian yang setara agar tidak terjadi kesenjangan pendidikan.

4. Keberlanjutan (Keberlanjutan)
   Prinsip ini menekankan bahwa sarana-prasarana harus dikelola dengan perencanaan jangka panjang. Bukan hanya soal membangun, tapi juga merawat soal agar fasilitas tetap berfungsi dengan baik dalam waktu lama.