Mohon tunggu...
Nurulita Rachma Budi Utami
Nurulita Rachma Budi Utami Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Suka ngemil, jalan-jalan, berteman, dan no ngrumpi. Ane orangnya simple-simple aja.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Lukisan Jiwamu

14 September 2012   17:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:27 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1347641395668950047

jtmgames.com Saat itu engkau memintaku untuk menuliskan tentang  jiwamu. Dan aku menuliskannya pada jiwaku. Jiwa yang selalu mengerti akan rasa, meski begitu sulitnya untuk mengerti. Dilembaran hari itulah, engkau akan tahu untuk apa kau punya hati?. Lembaran hidup itu untuk dibuka dan bukan untuk diulang. Kau tahu mengapa? sebab dalam hidup ini hanya kau lewati sekali saja. Jika kau miliki cinta, ataupun dendam maka itu pun cukup sekali pada rasa yang berbeda..... Apakah engkau akan berteriak tentang kebenaran ataukah engkau hanya terdiam dalam kungkungan terali besi. Setelah itu, kaupun dapat lepas dan bebas menikmati cerahnya mentari pagi. Seberapa banyakkah orang yang mengerti akan arti kebenaran? sama halnya dengan engkau bertanya tentang kematian. "Siapa yang dapat menemuinya dan menyadari bahwa kematian itu adalah sebuah proses kehidupan kembali. Dan kau pun terbuang dari kasih sayang yang lebih sunyi dari pada sebuah makam. Perasaan itu sangatlah menghimpit dadamu yang kian rekah oleh butiran dendam, amarah, juga kecewa. Namun air matamu yang mengalir dibelahan hatimu adalah seruan tentang keadilan yang ingin kau ucapkan. Kemarilah, sebab aku mengerti akan jiwamu dan aku adalah jiwa yang pernah merasakan kungkungan jaman yang ingin aku lintasi bersamamu. Dan aku pernah minitikkan air mata tentang sebuah kasih sayang dan harapan, juga sepenggal keadilan. "Apa kau tak percaya bahwa tuhan takkan pernah terlelap bahkan tertidur seperti kita."Ia melihatmu, kedalam jiwamu dan  ia  juga melihatku kedalam jiwaku, ia atau pun mereka. Lelahkah engkau dengan hidup ini? tentu hidup ini sangat melelahkan bagimu. Tapi aku tahu, engkau adalah seseorang yang sungguh berbeda dan aku suka akan sahaja dalam dirimu. Hidup ini kau lintasi dengan segala kesadaran yang ada dalam jiwamu. Dan bila begitu, maka diamlah sebab engkau adalah emas yang terpendam. Jangan pernah bersedih, sebab aku ada untukmu dan aku adalah separuh dari jiwamu itu. Mungkin dunia ini akan segera berakhir dan kau takkan pernah melihatku. Begitu juga mungkin aku tak sempat melihatmu. Tapi disini dijiwa kita ada rasa yang melebihi dari pada cinta, yaitu ketulusan dan tak pernah meminta apapun juga untuk berbalas. Membuatmu tersenyum bahkan tertawa adalah satu hal yang membuatku bahagia. Sebab antara jiwaku dan jiwamu adalah satu.........

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun