"Martabak besar biasanya harganya mahal, saya bikin yang kecil supaya semua orang bisa beli. Karena setiap orang punya kebutuhan berbeda," jelas Rus.
Ukuran kecil terang bulan ini membuatnya mudah dinikmati sebagai camilan ringan, terutama saat berbuka puasa. Rus memanfaatkan momen Ramadan dengan membuat porsi terbatas sebagai snack takjil, yang meskipun sedikit, tetap memberikan keuntungan.
Terang bulan Meyla dibuat dengan bahan-bahan berkualitas, mulai dari tepung, telur, gula, hingga topping yang bervariasi. Rus selalu menjaga kualitas agar pelanggan puas dan mau kembali membeli. Inovasi rasa juga menjadi salah satu strategi untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama.
Pasang Surut Usaha dan Sistem Barter
Seperti usaha kecil lainnya, Rus mengalami pasang surut dalam menjalankan usahanya. Saat hujan, pembeli berkurang drastis karena pengunjung pasar juga berkurang. Namun, saat puasa, walaupun produksi terbatas, penjualan terang bulan tetap lancar. Ia juga menerapkan sistem barter dengan penjual lain di pasar saat kondisi sepi.
"Meski sepi, pasti ada uangnya. Pas siang saya barter sama penjual lain, jadi tetap bisa bertahan," ujarnya.
Sistem barter ini menjadi solusi kreatif untuk menjaga kelangsungan usaha di tengah tantangan pasar yang fluktuatif. Dengan bertukar dagangan atau jasa, Rus dan penjual lain saling membantu agar bisa bertahan di tengah persaingan dan kondisi pasar yang tidak menentu.
Selain itu, Rus juga mengatur produksi dengan cermat agar tidak terlalu banyak membuat terang bulan saat diperkirakan sepi pembeli, sehingga tidak banyak yang terbuang. Fleksibilitas ini menjadi kunci agar usahanya tetap berjalan tanpa mengalami kerugian besar.
Titik Balik dan Perkembangan Usaha
Titik balik usaha Rus terjadi saat dagangannya mulai dikenal dan ditaruh di tempat strategis di pasar. Dari awal yang sepi dan belum banyak yang tahu, kini terang bulan Meyla semakin populer berkat rekomendasi dari mulut ke mulut dan dukungan media sosial.
"Satu-dua bulan pertama belum ada yang tahu. Tapi setelah ada yang suka, mereka datang lagi. Ada juga vloger dari TikTok, namanya Jogja Jajan, yang pernah mengunggah dagangan saya," katanya dengan bangga.