Kehangatan Pasar Kangen tidak hanya hadir dari produk-produk yang dijajakan, tetapi juga dari suasana sosial yang tercipta secara alami. Orang-orang yang datang seolah tidak saling asing. Mereka saling berbagi tempat duduk, bertukar cerita tentang kampung halaman, atau sekadar menyapa penjual yang ramah. Tak jarang pengunjung mengajak teman atau keluarga untuk kembali keesokan harinya.
Kegiatan ini juga mencerminkan kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat, termasuk kampus, komunitas, pelaku usaha, hingga warga sekitar. Semua unsur itu saling mendukung demi menghadirkan sebuah acara yang bukan hanya meriah, tapi juga mendalam. Meskipun digelar hanya satu kali dalam setahun, dampaknya begitu terasa, baik bagi pelaku usaha lokal maupun bagi pengunjung yang haus akan suasana yang berbeda dari keseharian.
Yang tak kalah penting, lokasi penyelenggaraan di depan Gedung Rektorat UNY memberi akses yang mudah dan strategis. Tempat yang lapang dan teduh memungkinkan pengunjung untuk bersantai dengan nyaman. Area ini berubah menjadi ruang publik yang hidup, penuh warna dan suara, namun tetap hangat dan bersahaja.
Pasar Kangen 2025 berhasil membuktikan bahwa budaya bukan sekadar untuk dikenang, tetapi untuk dihidupkan kembali. Acara ini bukan hanya ajang menjual dan membeli, melainkan juga perayaan atas keberagaman, kekayaan tradisi, dan semangat menjaga warisan leluhur dengan cara yang kreatif dan membumi.
Di tengah padatnya kehidupan modern, acara seperti ini menjadi semacam jeda yang menyegarkan. Ia mengajak kita menoleh ke belakang, tanpa harus meninggalkan langkah ke depan. Pasar Kangen mengingatkan bahwa dalam sepiring makanan, sepotong kerajinan, atau dentingan alat musik tradisional, ada nilai-nilai yang patut dirawat, yaitu nilai kebersamaan, kesederhanaan, dan penghargaan terhadap akar budaya.
Dengan sinergi yang terus dijaga dan semangat inovasi yang tak padam, Pasar Kangen UNY diyakini akan terus menjadi ruang yang mempertemukan masa lalu dengan masa kini dan membuka jalan menuju masa depan yang tetap berpijak pada identitas budaya yang kuat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI