Mohon tunggu...
Nurulis
Nurulis Mohon Tunggu... Lainnya - We'll make it through

Stay strong, never give up !!

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Air Mata untuk Citam

13 November 2021   06:00 Diperbarui: 13 November 2021   06:45 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pxhere. com

Awal sakit,  mereka masih mau makan. Tapi lama kelamaan ketika sakitnya semakin parah, mereka jadi susah makan. Terutama si Citam. 

"Bu, ayo  bawa empus ke dokter  dong bu. Kasihan mereka ", rengek Asty pada ibunya. 

Ibu Asty yang memang sudah sangat menyayangi kucing itu tidak keberatan. Kemudian mencari info Dokter hewan yang bisa di undang ke rumah. Karena kasihan sekali kalau harus membawa mereka kemana-mana dengan kondisi sakit parah seoerti itu. 

Dari seorang teman, Bu Asty mendapat info kalau Dokter hewan adanya di Kota. Dan harus membawa hewan peliharaannya ke sana. 

Rasanya ibu Asty kesulitan kalau harus melakukan itu,  karena selain jauh, juga tidak punya waktu. Tiap hari beliau harus bekerja mencari nafkah, menggantikan peran ayah Asty yang telah berpulang beberapa tahun yang lalu.  

Beberapa hari berlalu,  belum ada solusi yang ampuh untuk mengobati kedua kucing itu.  Pernah dicoba dibelikan semacam obat spray untuk jamur kucing di pet shop,  tapi tidak membawa  banyak perubahan.  Scabies kedua kucing itu semakin parah.  Dan bertambah parah.  

Hingga suatu hari, saat itu hari minggu pagi.  Mumpung libur,  Ibu dan Asty berencana membawa kedua kucing itu ke Dokter hewan di kota. 

Semenjak pagi si Citam  mengeong tanpa henti.  Tubuhnya kurus sekali. 

Ibu Asty yang melihat itu merasa sangat sedih.  Tanpa terasa air mata menetes di pipinya.  Apalagi saat Citam bermanja di kakinya.  

"Bentar ya,  nanti ibu bawa kamu ke Dokter,  biar cepat sembuh ", Ibu Asty mengelus kucing kecil itu dengan sayang. Layaknya anak sendiri. 

Ibu Asty hanya bisa berharap ada keajaiban Tuhan sehingga kucingnya bisa hidup sampai di bawa ke Dokter nanti.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun