Kucing itu terdiam. Tidak mengeong lagi. Sepertinya tertidur. Â Ibu Asty meminta putrinya untuk menaruh si Citam ke tempat tidur.Â
Asty membuatkan tempat tidur khusus untuk kedua kucingnya. Â Beberapa saat setelah menaruh kucing, Asty berteriak menyeru ibunya. Â
"Bu, Citam kok nggak gerak ya ? Â Apa sudah.....?", Asty tidak bisa melanjutkan ucapannya. Gadis kecil itu nampak menangis sesengukan. Â
Jantung ibu Asty seketika berdegup gencang.  Layaknya bunyi genderang mau perang.  Dengan langkah lebar Ibu Asty menghampiri putrinya yang sudah tampak berurai air mata.  Perlahan melihat tubuh kurus si Citam yang sudah nampak  terbaring kaku.
"Maafin Ibu  ya Citam. Ibu terlambat nolongin kamu ", tanpa komando air mata Ibu Asty menganak sungai di pipinya. Â
Kita semua boleh berencana, berusaha tapi keputusan dan hasil akhir adalah tetap  di tangan Yang Maha Kuasa.Â