"Rasa sayang itu anugerah, bisa datang    kapan saja,  di mana saja,  pada siapa    saja,  juga bisa tumbuh karena terbiasa ."
Dua kucing kecil yang lucu dan manis, baru berumur satu bulan menambah jumlah penghuni rumah Asty. Warnanya hitam dan krem.Â
Sebenarnya Ibu Asty tidak begitu suka kucing, alasannya karena dia mengidap penyakit asma. Â Dan khawatir kalau sakitnya semakin parah kalau terkena bulu kucing. Â
"Asty mau kucing , Bu. Â Lucu banget. Â Asty suka ", rengek gadis kecil berusia delapan tahun itu. Â
Akhirnya, meski sedikit berat hati Ibu Asty menyetujui permintaan putri semata wayangnya itu. Â Mengambil kucing milik temannya yang dengan sukarela memberikan itu pada mereka. Dan tinggallah kedua kucing itu di rumah baru, rumah Asty dan ibunya.Â
Dua minggu berlalu. Â Ibu Asty sepertinya tidak lagi mempermasalahkan keberadaan kucing kecil itu. Â Dua kucing kecil itu lucu dan menggemaskan. Â Lama-kelamaan ibu Asty jadi suka. Â
Bagaimana tidak? Â Tiap bangun dari tidur, membuka pintu kamar yang dilihat pertama adalah kucing-kucing itu. Saat memasak di dapur kucing-kucing itu selalu menemani. Â Saat ibu Asty mencuci baju, Â kucing-kucing itu mengendus-enduskan tubuh mereka di kakinya.Â
 Pokoknya kemanapun ibu Asty maupun Asty pergi di sekitar rumah, hewan itu selalu mengekori. Tentu saja tidak saat Asty sekolah atau ibunya bekerja. Â
Asty rajin memberinya makan. Karens terlalu sayang, Â kadang sampai over. Sampai kucing kekenyangan. Asty memberi nama kucingnya Citam dan Cirem.Â
Satu bulan berlalu, kucing-kucing itu tampak bertambah besar dan gemuk. Lucu sekali. Â Asty senang sekali. Â Tapi ternyata itu tidak bertahan lama, karena tiba-tiba hewan itu sakit. Scabies kalau Dokter hewan menyebutnya. Semacam penyakit jamur dan gatal. Â