Padi dan Burung Emprit

Di suatu sawah dengan hamparan padi yang menguning,  nanpak beberapa ekor burung emprit.  

Mereka terbang kesana kemari ingin ikut menikmati padi yang siap panen itu.  

"Kamu diem ya,  jangan berisik ! aku akan minta sedikit buahmu buat aku makan ", kata burung emprit.  

"Udah buruan makan. Ntar ada pak tani, aku syukurin kamu", sahut si padi.

"Yaelah.... galak amat sih kamu.  Lagian ngapain sih tubuh kamu merunduk gini,  aku sulit nih mau patukin paruh aku ",

keluh burung emprit. 

"Eh....jangan bodo deh kamu,  kalau nggak merunduk gini mana bisa kamu makan buah aku ? kamu mau makan padi yang nggak berisi?  Aku merunduk gini kan karena buahku berisi ", sahut si padi. 

"Lagian kalo nggak merunduk,  kamu akan mudah ketahuan pak tani waktu makan buahku ", lanjut padi.  

"Aku kirain merunduk gitu karena sakit pinggang kamu ", burung emprit terkekeh. 

"Ngaco , mana ada padi sakit pinggang? pinggang aja aku nggak punya ", sahut padi. 

"Pak tani tuh yang sakit pinggang, karena kelamaan duduk di sana ", lanjut padi.