Mohon tunggu...
Nurul Huriah Astuti
Nurul Huriah Astuti Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Prof.Dr. HAMKA

Saya adalah dosen yang menyukai travelling, wisata kuliner, memasak, dan disain interior. Fokus penelitian di antaranya pada bidang perilaku sehat dan berisiko remaja

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kuatkan Modal Sosial Keluarga, Strategi Jitu Proteksi Remaja dari Penyalahgunaan Narkoba

31 Januari 2023   15:10 Diperbarui: 31 Januari 2023   15:15 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Sehat. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Harta yang paling berharga adalah keluarga

Istana yang paling indah adalah keluarga

Puisi yang paling bermakna adalah keluarga

Mutiara tiada tara adalah keluarga

Itu adalah cuplikan dari lagu Keluarga Cemara pada film Keluarga Cemara. Lagu yang diciptakan oleh Hary Tjahjono dengan aransemen dari Nana Master, sangat dalam maknanya, Keluarga memang tidak dipungkiri adalah harta yang nilainya sangat tinggi. 

Keluarga adalah aset penting yang dimiliki setiap manusia. Keluarga merupakan faktor protektif bagi anak-anak dalam melakukan berbagai perilaku bermasalah.. Faktor protektif keluarga ini dalam perspektif lain dikenal sebagai modal sosial keluarga (family social capital).

Yuuk belajar sedikit tentang konsep modal sosial keluarga. Konsep ini berinduk pada konsep modal sosial. Konsep ini sebenarnya sudah diperkenalkan sejak awal abad ke 20, namun baru pada era 1980-an konsep ini banyak dikenal melalui hasil-hasil penelitian James Coleman dan Robert Putnam (Syahra, 2003). Dalam bahasa lain, modal sosial ini bukanlah materi seperti uang, akan tetapi berupa kemauan baik, rasa persahabatan, saling simpati, hubungan sosial yang baik, dan kerjasama yang erat antara satu individu dengan individu yang lain yang membentuk kelompok (Hanifan, 1916). 

Konsep modal sosial dibawa ke ranah keluarga pertama kali oleh Coleman (1988) sehingga kemudian dikenal dengan istilah family social capital atau modal sosial keluarga. Menurut Coleman (1988),  perspektif modal sosial keluarga adalah bagaimana membuat modal manusia yang dimiliki oleh orangtua dapat diakses oleh anak. Kondisi tersebut dapat terjadi jika orangtua hadir dan memberikan perhatian kepada anak (Coleman, 1988). Modal sosial keluarga yang tinggi berarti bukan hanya orangtua hadir di dalam keluarga tetapi juga orangtua memberikan dukungan dan berinteraksi dengan anak ( Alvarez, Kawachi, & Romani, 2017; Coleman, 1988).

Penulis melakukan studi terkait modal sosial keluarga sebagai faktor protektif penyalahgunaan narkoba pada remaja berstatus pelajar, Pada studi tersebut, penulis membuat indeks modal sosial keluarga yang merupakan interaksi dan kumulatif efek kumulatif dari keseluruhan interaksi sosial yang terjadi antara orangtua dan remaja. 

Dalam arti lain indeks modal sosial keluarga dalam studi ini adalah merupakan efek kumulatif dari  bagaimana investasi dalam waktu dan tenaga yang diberikan oleh orangtua untuk remaja, bagaimana ikatan yang dibangun oleh orangtua dan seluruh anggota keluarga, bagaimana aturan, sanksi, dan pengawasan  (kontrol informal) diterapkan dalam keluarga, serta bagaimana orangtua dan seluruh anggota keluarga menuntun remaja dalam berperilaku prososial. Kesemua itu, ketika dianalisis dengan perilaku penyalahgunaan remaja memberikan efek positif sebagai faktor protektif. 

Aritnya modal sosial keluarga  dapat memberikan efek pada sikap dan kepercayaan remaja berstatus pelajar  yang kuat terhadap perilaku prososial. Dengan demikian hal tersebut menjadi panduan bagi remaja untuk menghindari perilaku berisiko (termasuk merokok, minum alkohol, permisif pacaran, dan penyalahgunakan narkoba), serta mampu menghindari diri dari teman sebaya berperilaku berisiko ataupun mampu menolak tawaran untuk berperilaku berisiko (Wright et al., 2001).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun