Mohon tunggu...
Nurul Haifa
Nurul Haifa Mohon Tunggu... Arsitek - Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia

KKN TEMATIK MDBPE-MBKM UPI 2021 Kelompok 51 DPL : Dadi Mulyadi, S.Pd., M.T.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN Tematik MDBPE-MBKM UPI 2021: Peran Guru Dalam Optimalkan Pembelajaran Daring

31 Juli 2021   13:30 Diperbarui: 31 Juli 2021   14:18 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap berbagai sektor di Indonesia, tidak hanya pada sektor kesehatan melainkan sektor pendidikan, ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat turut serta merasakan dampak negatif dari adanya wabah tersebut. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menyatakan bahwa wabah virus corona membawa dampak yang cukup besar bagi sektor pendidikan. Hampir 300 juta siswa di seluruh dunia terganggu aktivitas belajarnya dan hak-hak pendidikan mereka terancam.

Guru bertanggungjawab dalam memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung sekalipun antara pendidik dan peserta didik terhalang oleh jarak. Namun di era modern seperti saat ini, banyak solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan model pembelajaran jarak jauh, guru dituntut untuk dapat menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara daring dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia.

Begitupun orangtua yang bertanggungjawab dalam memfasilitasi anak dengan perangkat-perangkat yang dapat mendukung keberlangsungan belajar jarak jauh. Tidak terbatas hanya sekedar memfasilitasi, orangtua juga diharapkan mampu mendampingi dan mengawasi anak saat melaksanakan proses pembelajaran. Namun sayangnya, keberlangsungan pembelajaran daring saat ini belum terlaksana secara optimal. Masih banyak hal-hal yang menjadi kendala keberhasilan pembelajaran daring. Kendala tersebut diantaranya peserta didik yang belum memiliki perangkat yang memadai, tidak terjangkaunya akses internet di lingkungan rumah, orangtua yang kurang memahami teknologi, hingga cenderung meningkatnya rasa jenuh dan stress pada anak akibat kurang berinteraksi dengan temannya.

Peduli terhadap berbagai permasalahan pendidikan yang sedang dialami tersebut, Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dengan mengangkat tema Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MDBPE-MBKM) yang dilaksanakan selama satu bulan mulai dari 1 Juli 2021.

Kegiatan KKN Tematik MDBPE-MBKM ini memberikan kebebasan pada mahasiswa untuk membangun desa di lingkungan tempat tinggalnya baik pada bidang Pendidikan ataupun pada bidang Ekonomi. Pada bidang pendidikan, mahasiswa diharapkan dapat turut serta menanggulangi dampak Covid-19 terhadap bidang pendidikan dengan melakukan beberapa hal diantaranya penguatan pembelajaran daring, pendampingan pembelajaran daring untuk siswa, pendampingan orangtua siswa, pembuatan media belajar bagi siswa dan membantu administrasi sekolah secara daring.  

Melalui program ini, mahasiswa didorong untuk dapat berkontribusi langsung dalam memberikan solusi atas berbagai macam permasalahan pendidikan yang sedang dihadapi sekolah. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah kurang terampilnya guru dalam memilih aplikasi penunjang pembelajaran sehingga menyebabkan proses pembelajaran kurang optimal. Hal tersebut juga dialami oleh para guru di Madrasah Tsanawiyah Nurul lman yang berlokasi di kelurahan Cipageran. Para guru memilih menggunakan Whatsapp sebagai aplikasi penunjang pembelajaran karena dianggap lebih mudah untuk diakses oleh siapapun. Seluruh kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui Whatsapp, mulai dari daftar kehadiran siswa, penyampaian materi, diskusi bahkan pengiriman dan pengumpulan tugas pun dilakukan di platform yang sama.

Berdasarkan temuan tersebut, Nurul Haifa, mahasiswi KKN Tematik MDBPE-MBKM UPI berinisiatif untuk mengenalkan guru kepada LMS (Learning Management System) yang akan lebih efektif dan memudahkan guru dalam pengelolaan segala aktivitas pembelajaran. Saat ini, banyak LMS yang dapat diakses secara gratis namun tetap memiliki fitur yang lengkap dan bermanfaat. Beberapa LMS yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran daring antara lain Google Classroom, Edmodo, Schoology, dan Moodle.

Pengenalan kepada guru dilakukan dengan membuat sebuah tayangan video berisikan rekomendasi LMS yang dapat digunakan oleh guru berikut dengan penjelasan, fitur yang dimiliki, kekurangan LMS, kelebihan LMS, dan tautan dari LMS terkait. Video yang telah dibuat tersebut kemudian disebarkan melalui grup yang didalamnya terdapat guru-guru yang mengajar di Madrasah Tsanawiyah Nurul lman.

Diharapkan melalui pengenalan tersebut dapat menjadi pertimbangan bagi para guru untuk memilih aplikasi penunjang pembelajaran yang cocok bagi para siswanya. Terlebih, saat ini kebanyakan LMS sudah menawarkan fitur yang lengkap mulai dari fitur absensi siswa, fitur untuk menyisipkan video pembelajaran, fitur untuk berinteraksi dengan siswa, fitur untuk kuis bahkan fitur untuk penilaian. Sehingga dengan memilih salah satu LMS yang sesuai dengan kondisi siswanya, diharapkan dapat membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih optimal dibandingkan dengan melaksanakan pembelajaran melalui Whatsapp, mengingat Whatsapp pada dasarnya merupakan media untuk bertukar informasi, sedangkan untuk penyelenggaraan kegiatan pembelajaran akan lebih baik apabila guru juga menggunakan aplikasi yang sesuai yaitu dengan menggunakan Learning Management System (LMS).

Nurul Haifa (1806126)

DPL : Dadi Mulyadi, S.Pd., M.T.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun