Mohon tunggu...
Nurul Fajri
Nurul Fajri Mohon Tunggu... Dosen - Ibu dua orang anak

Nurul Fajri, Perempuan dari tanah berjulukkan Serambi Mekkah. Ibu dua orang anak ini, mulai menekuni hobi menulis di pertengahan bulan April 2020. Menulis baginya adalah bentuk lain dari hiburan dan mengisi waktu luang. Akun FB bernama Nuri Laitdawn adalah salah satu media yang digunakannya mengekspresikan tulisan-tulisannya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Merajut Ibu Peradaban

28 September 2020   11:19 Diperbarui: 28 September 2020   11:23 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Statusnya sebagai mahasiswa tingkat akhir mengharuskannya berjuang segigih mungkin untuk segera memegang sertifikat gelar sarjana. Ia berkutat seorang diri di kala malam dengan laptop ditemani alunan tilawah qur'an dari speaker mini. Perjuangan mahasiswa tingkat akhir yang terwarnai dengan status istri dan calon ibu. Gelar baru itu menambah bebannya menjalani hari-hari di kampus biru.

Ia sadar benar bahwa kehidupannya  kini tidak hanya mencari referensi demi mendapatkan gelar akademik. Namun, dia juga harus memperkaya diri membaca berbagai sumber bacaan, menjadikan pengalaman orang sebagai pelajaran baru demi tumbuh kembang janin dalam tubuhnya. 

Selain itu, kasih juga begitu rajin mengontrol kondisi kehamilannya setiap bulannya. Dia secara rutin mengunjungi pukesmas Koepelma Darussalam sebulan sekali untuk mengetahui perkembangan calon bayinya di sela-sela waktu bertemu dosen pembimbing dan menambah referensi untuk kutipan isi skripsinya. Setengah hari yang tersisa diisi dengan mengajar bebas sebagai guru mengaji dan juga tutor les di dua tempat les mata pelajaran berbeda.

Di sela-sela aktivitasnya yang beragam itu, dia juga sangat rajin mengikuti kajian rutin pekanan yang diadakan setiap hari Jumat oleh unit kegiatan mahasiswa. Kasih adalah gadis cerdas yang mengisi masa perkuliahannya tidak hanya sebatas ruang kuliah, perpustakaan dan rumah kos. Baginya, hidup itu harus dijalani dengan hal-hal positif, penuh manfaat dan bisa memberi manfaat. Dia sangat memegang teguh dengan sebuah hadist yang meyatakan "sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain" 

Keputusan Kasih menjalani dua peran berbeda ini sungguh sangat mendasar. Dia tidak ingin berlama-lama dalam jebakan cinta tanpa arah. Ia punya prinsip bahwa berpacaran hanya boleh setelah menikah. Dia sudah bertekad akan menyelesaikan kuliahnya walau apapun yang terjadi. Ini adalah pilihan hidup yang harus dijalani. Dia memutuskan segera menikah demi menghindari pacaran. 

Dia sungguh tidak ingin terjebak dengan pembenaran akan sebuah kesalahan. Dia paham benar bahwa tidak ada pacaran sebelum menikah. Dia paham benar bahwa pernikahan adalah perkara yang harus disegerakan, bukan diburu. Dia hanya ingin mencintai dan dicintai karena Allah. 

Itulah niatnya dalam membangun sebuah hubungan. Membangun rumah tangga harus dengan sebuah pondasi iman yang baik, visi yang jelas disertai dengan misi yang harus saling mendukung. Rumah tangga baginya adalah awal dibentuknya sebuah peradaban. Peradaban yang semestinya mampu mengukir sejarah perbaikan dan perkembangan generasi penerus ke arah-arah kebaikan. 

Tekadnya ini dia pegang teguh. Ada beberapa lelaki merasa simpati dan kagum kepadanya lantas menyatakan cinta. Ada di antara mereka yang secara terang-terangan menghubunginya dengan menelpon terkadang juga mengirimkannya pesan singkat, dan ada juga yang lebih sopan di antaranya menyatakan kesukaan dan kekaguman kepada Kasih melalui perantara temannya. Namun, mereka semua ditoloknya.

Baginya jodoh itu adalah rahasia. Rahasia yang mau tidak mau dua insan akan menyatu dalam ikatan suci. Rahasia hanya Tuhan saja yang tau siapa dan dengan siapa seseorang menjalani hidup. Karenanya dia merasa jodoh dan menikah itu tak perlu diburu. Hanya ketika hati sudah yakin dan merasa nyaman, ianya harus disegerakan ke jenjang pernikahan demi menghindari fitnah. 

Itulah sebabnya ia bersegera dengan rasa yang sama. Ketika sang calon suami menyatakan diri ingin menjadikan Kasih sebagai teman hidup melalui seorang kakak angkatannya.

****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun