Perkembangan ilmu ushul fiqh dalam sejarah Islam itu bisa dibagi jadi tiga tahap utama.
Pertama, di tahap awal sekitar abad ke-3 Hijriah, ilmunya mulai dirumuskan secara rapi oleh Imam Syafi’i lewat karya terkenalnya, Ar-Risalah. Nah, kitab ini jadi acuan penting banget dan bisa dibilang sebagai tanda lahirnya ilmu ushul fiqh secara resmi.
Masuk ke tahap kedua, sekitar abad ke-4 H, ilmu ini makin berkembang. Banyak ulama nulis kitab-kitab ushul fiqh seperti Ushul Al-Kharkhi dan Al-Fushul fi Ushul. Di masa ini, pembahasannya udah makin terstruktur dan bahasannya makin luas, nyentuh banyak aspek hukum Islam.
Lalu di tahap ketiga, yaitu masa penyempurnaan sekitar abad ke-5 sampai ke-6 H, ushul fiqh udah sampai puncak kejayaannya. Banyak banget karya besar yang masih dipakai sampai sekarang, misalnya Al-Mughni fi al-Abwah al-Adl wa at-Tawhid dan Al-Musthafa min ‘Ilm al-Ushul.
Kalau dilihat dari perkembangannya, ternyata dalam ushul fiqh juga muncul beberapa aliran. Pertama ada Aliran Fuqaha atau disebut juga Thariqah Hanafiyyah. Mereka ini dikenal sebagai Ahlur Ra’yi, karena lebih banyak pakai akal dan logika dalam berijtihad.
Kedua, ada Aliran Mutakallimin (kayak Syafi’iyyah, Malikiyyah, dan Hanabilah). Mereka disebut Ahlul Hadits, karena lebih fokus ke dalil dan teks hadis, tapi tetap nyusun teorinya dengan cara yang rasional dan teratur.
Terakhir, ada Aliran Al-Jam’u, yaitu aliran gabungan yang coba ngambil sisi terbaik dari dua pendekatan tadi.
Selain munculnya aliran-aliran itu, dalam sejarahnya juga ada banyak alasan kenapa para ulama bisa beda pendapat. Misalnya, beda cara memahami ayat Al-Qur’an atau hadis, beda metode menafsirkan, beda kondisi sosial, bahkan bisa juga karena perbedaan pengalaman pribadi dan lingkungan tempat mereka hidup.
Semua perbedaan itu justru nunjukin kalau perkembangan ushul fiqh bukan cuma soal hukum, tapi juga cerminan dari luasnya pemikiran dan dinamika intelektual dalam Islam. Jadi, ilmu ini terus tumbuh dan menyesuaikan dengan kebutuhan umat dari masa ke masa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI