Mohon tunggu...
Novia Nurul Mar Atus Sholikhah
Novia Nurul Mar Atus Sholikhah Mohon Tunggu... Lainnya - Creative Content Creator, Video Editor, Graphic Designer

Berkomunikasi dengan tulisan adalah jalan ninjaku agar gak dikira pendiam amat😎

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menguak Sisi Lain Anak Jalanan di Bojonegoro

20 September 2019   21:47 Diperbarui: 20 September 2019   21:54 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengenai daerah ini, sudah banyak orang yang mulai mengenalnya sejak dinobatkan sebagai kota transparansi yang sejajar dengan kota besar lain di dunia seperti Seoul, Paris, Madrid, Buenos Aires, Sao Paulo dan sejumlah kota lain (m.detik.com:2016). Itulah Kota Bojonegoro yang letaknya di ujung barat Provinsi Jawa Timur. 

Ada banyak hal yang menarik dari kota ini yang sudah kita kenal saat ini adalah tambang minyak bumi di Cepu. Selain itu ada banyak sekali fasilitas yang sudah memadai seperti di kota-kota besar di Indonesia contohnya saja layanan ojek daring, stasiun kereta api, terminal, dan lain sebagainya.

Selain itu sumber daya manusia yang ada juga tidak kalah dari fasilitas-fasilitas yang sudah maju. Banyak masyarakat Bojonegoro yang sudah banyak menorehkan prestasi tingkat nasional maupun internasional. 

Hal itu terbukti dengan adanya cukup banyak mahasiswa lulusan luar negeri dengan beasiswa. Tentunaya hal ini sangat membanggakan. Saya memang bukan orang Bojonegoro tetapi saya kuliah di Bojonegoro sehingga saya mempunyai sedikit wawasan tentang Bojonegoro.

Ada hal lain yang membuat saya merasa kurang dengan Bojonegoro yaitu masalah tentang anak jalanan. Saya sering menjumpai segerombolan anak punk yang duduk di pinggir jalan maupun mengamen di sekitar area lampu merah. Mereka terlihat masih anak usia sekolah, penampilannaya terkadang mengakibatkan orang enggan untuk memandang apalagi memedulikannya. 

Anak jalanan itu tidak hanya laki-laki saja tapi perempuan juga. Yang membuat saya janggal adalah apakah mereka tidak memunyai orang tua atau mereka sengaja meninggalkan rumah karena orang tuanya tidak merawatnya dengan baik?

Memang ada banyak faktor luar dan dalam ketika kita menemukan sebuah masalah tentang anak jalanan ini. Yang ada dalam pandangan dan dari apa yang saya lihat selama ini. 

Mereka itu tidak semuanya dan tidak selamanya mereka berbuat hal yang buruk. Memang perilaku mereka lebih mengarah ke perilaku yang kurang baik misalnya mabuk-mabukan, geng motor, memakai tato serta  cindikan, suka berkelahi dan lain sebagainya. 

Tapi ada hal baik yang dapat kita ambil dari mereka adalah solidaritas atau persaudaraan mereka itu sangat erat. Jika ada salah satu dari mereka yang terkena suatu masalah mereka langsung membantunya. Mereka saling membantu satu sama lain. Hal inilah yang dapat kita contoh meskipun mereka bukan orang yang baik.

Ada hal menarik yang selama ini saya pikirkan mengenai penangkapan anak jalanan oleh Satpol PP. Petugas itu hanya menangkap lalu diamankan di suatu tempat serta diberikan teguran saja. 

Mengapa dinas ataupun petugas yang terkait hal tersebut tidak memberikan suatu solusi ataupun menganalisis penyebab mengapa mereka sampai beralih menjadi anak punk. 

Setidaknya  untuk mengurangi jumlah anak jalanan di area jalan lalu lintas. Karena mereka dapat menganggu dan mengakibatkan pengguna jalan tidak nyaman.

Pemerintah seharusnya memberikan ruang bagi kaum marjinal ini. Misalnya saja di Alun-Alun Kota Bojonegoro itu banyak ruang dan tempat. Jika di area tersebut dibangun sebuah area khusus untuk mereka mengekspresikan diri contohnya pemerintah mengadakan sebuah kegiatan kompetisi seni lukis mural, seni musik dan lain-lain intinya sesuatu yang diminati mereka tapi diarahkan ke jalan yang lebih benar karena seni sangat terikat dengan kaum anak jalanan. 

Hal biasa yang sering kita jumpai adalah mereka sering mengambar bebas di area publik yang illegal untuk dijadikan objek ekspresi diri karena tempatnya bukan untuk hal itu. Peserta lomba juga harus dari kalangan kaum marjinal. Sehingga mereka merasa setara dengan teman-teman kelompoknya.

Hadiah yang disediakan juga harus menarik minat mereka agar acara ataupun kegiatan yang diselenggarakan berjalan dengan baik. Misalnya hadiah jalan-jalan ke tempat tertentu yang mendidik dan memotivasi mereka agar lebih baik, memberikan pelatihan-pelatihan kerja, ataupun memberikan kesempatan bagi mereka, yang memenangkan kompetisi untuk tampil di acara pemerintahan resmi ataupun tidak resmi untuk seni musik dan bagi mereka yang memenangkan kompetisi bidang seni mural diberikan kesempatan untuk melukis di area tembok sekitar Stadion Bojonegoro dengan syarat tidak mengandung unsur SARA sehingga mereka merasa diperhatikan oleh pemerintah karena mengakui potensi mereka. Selain mereka merasa di akui oleh masyarakat dan pemerintah. 

Fasilitas-fasilitas di area publik juga akan terasa semakin unik untuk dipandang serta lebih berwarna dengan adanya karya seni yang ada. Masyarakat pasti akan ikut senang dan nyaman mengunakan fasilitas publik yang ada. Dan bisa juga dijadikan tempat area foto bagi pengunjung.

Ada hal lain juga yang dapat dilakukan, misalnya saat mereka telah diringkus oleh satuan Satpol PP, disediakan pelatihan khusus untuk mereka membuat suatu wirausaha seperti usaha sablon kaos, usaha kerajinan tangan ataupun usaha makanan, supaya mereka tidak menganggu masyarakat sekitar. Sehingga mereka tidak membuang tenaga, waktu dan pikiran mereka kepada hal yang buruk.

Untuk wirausaha sebenarnya Bojonegoro memiliki banyak peluang yang menjanjikan. Tetapi kurang dalam pengelolaan dan pengembangannya sehingga kurang begitu menonjol. 

Seperti seni ukir kayu di daerah sekitar Stadion Bojonegoro khususnya di sebelah barat dan utara stadion itu adalah seni tiga dimensi yang memiliki nilai estetika yang tinggi dan juga harga jualnya cukup tinggi di pasaran kerena prosesnya yang panjang tentunya. 

Tetapi yang selama ini kita ketahui adalah dari Jepara saja. Tentunya hal ini aneh, karena Bojonegoro juga punya kerajinan ukiran yang tidak kalah dengan Jepara.


Petugas ataupun dinas yang terkait bisa mengirim beberapa ahli ukir untuk mengajari kaum anak jalanan jika mereka sudah dikumpulkan jadi satu di suatu tempat atau terjun langsung di tempat pembuatan ukiran sehingga mereka bisa melihat secara langsung proses pembuatan ukiran. Hal ini sebagai hukuman bagi mereka yang tetap saja melanggar peraturan karena berkeliaran di sekitar jalan. 

Memang hal itu awal-awalnya pasti sulit, karena seni ukir ini harus memiliki ketelatenan dan kesabaran yang tinggi yang tidak semua anak jalanan memiliki sifat tersebut. 

Padahal yang kita tahu kaum marjinal adalah kaum yang suka menentang dan keras kepala, tapi petugas yang mendampingi juga harus sabar dan memberikan pijatan motivasi yang membangun semangat mereka agar tidak mudah menyerah begitu saja. Proses pendampingan ini tentunya harus dilakukan setiap saat, supaya mereka tidak melepaskan diri dari hukuman yang dijalankan. 

Selain hal itu dapat bermanfaat bagi kaum marjinal tetapi juga dapat menambah nilai tersendiri bagi Kota Bojonegoro sehingga dapat memberi keunikan tersendiri dari daerah lain karena memerhatikan kaum anak jalanan. 

Memang hal itu tidak langsung terealisasikan dengan sempurna tapi juga melalui proses yang panjang sehingga mereka mau dan menerima kebijakan yang dibuat untuk mereka. 

Seiring dengan berjalannya waktu mereka akan menyadari dan menerima bahwa perbuatan mereka kurang sesuai dengan masyarakat. Tapi dengan adanya kegiatan ini mereka akan lebih diterima oleh masyarakat dan tentunya dapat bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun