Mohon tunggu...
Nurul Aszizah Adelia Putri Nur
Nurul Aszizah Adelia Putri Nur Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

🎓 Universitas Negeri Makassar (UNM)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Studi Kasus Etika Bisnis Versus Provit, di Manakah Posisiku?

19 September 2021   06:53 Diperbarui: 19 September 2021   07:04 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Nama : Nurul Asizah Adelia Putri Nur

Kelas  : Manajemen B

NIM    : 210903502035

“STUDI KASUS ETIKA BISNIS VERSUS PROFIT, DI MANAKAH POSISIKU?”

Suatu hal yang membanggakan dapat lahir dan tumbuh di keluarga pengusaha. Saya ditunjuk sebagai seorang presiden direktur di sebuah perusahaan bidang pertambangan dan energi, yang merupakan perusahaan yang telah didirikan sejak 50 tahun lalu, oleh kakek saya. Sebagaimana umumnya perusahaan keluarga, sebagian besar posisi di struktur organisasi perusahaan ini diisi oleh keluarga dan beberapa kerabat yang sebagian besarnya tidak memiliki kompetensi yang cukup.

Suatu kebanggaan dan tanggung jawab yang besar di tunjuk untuk meneruskan perusahaan keluarga ini untuk menggantikan Ayah saya yang mengundurkan diri karena alasan kesehatan. Walau demikian, ayah saya masih terlibat di struktur organisasi perusahaan dengan jabatan komisaris direktur bersama dua orang paman saya di dewan komisaris.

Saya diberikan ditugaskan oleh dewan komisaris untuk mencapai target profit sebesar 300% di tahun pertama saya menjabat. Target saya selanjutnya adalah memperluas daerah eksplorasi mineral dan tambang ke daerah lain dengan cara pembukaan lahan baru dan juga dengan cara mengakuisisi beberapa perusahaan kecil untuk bergabung di perusahaan saya.

Selama ini, perusahaan tambang mengeksplorasi mineral di daerah pelosok Kalimantan sehingga perusahaan saya sering berurusan dengan masyarakat adat terkait hak eksplorasi dan eksploitasi di daerah tersebut. Perusahaan ini telah berurusan dengan masalah hukum sejak 30 tahun lalu, aktivis lingkungan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) beserta masyarakat adat telah melakukan protes terkait aktivitas eksplorasi dan eksploitasi tambang dan mineral di daerah tersebut karena aktivitas tersebut dinilai mengganggu ekosistem lingkungan, mengganggu hak-hak masyarakat adat, dan menciptakan pencemaran lingkungan.

Hal ini tentunya menempatkan kita dalam suatu posisi yang serba salah dan dilematis

PERTANYAAN

1. Hal-hal apa saja yang menjadi masalah pada kasus di atas?

2. Jelaskan apa yang akan anda lakukan pertama kali sebagai seorang presiden direktur terkait masalah ini? Di satu sisi, ada tekanan dari pihak internal perusahaan yang mempekerjakan dan di sisi lain ada tekanan dari pihak eksternal terkait aktivitas operasional perusahaan. Pihak mana yang akan diprioritaskan? Pihak internal atau pihak eksternal?

3. Jelaskan solusi yang ditawarkan terkait masalah ini!

MASALAH YANG DITEMUKAN TERKAIT KASUS DI ATAS

Hal-hal yang saya temukan pada kasus di atas yang sekiranya dapat menjadi masalah, yaitu; pertama, sebagaian besar posisi pada perusahaan diisi oleh kerabat ataupun keluarga yang sebagian besar memiliki kompetensi yang kurang baik atau tidak cukup untuk berada di posisi itu. Jika dibiarkan seperti itu maka hal ini bisa saja dapat mengakibatkan beberapa masalah yang tentunya tidak diinginkan terjadi pada perusahaan. Jadi menurut saya hal ini harus segera di atasi, saya sebagai presiden direktur harus mengambil langkah penyelesaian.

Kedua, yaitu mengenai dewan komisaris yang memberikan tugas kepada saya untuk mencapai target profit sebesar 300% di tahun pertama saya menjabat sebagai presiden direktur. Dan juga saya ingin memenuhi target saya yaitu memperluas daerah ekspor mineral dan tambang ke daerah lain.

Ketiga, yaitu mengenai masalah masyarakat adat serta Lembaga Swadaya Masyarakat yang melalakukan protes atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan di lingkungan mereka, karena mereka menilai aktivitas ini sangat mengganggu ekosistem lingkungan, mengganggu hak-hak masyarakat adat, dan juga menciptakan pencemaran lingkungan. Masalah ini harus segera diatasi agar aktivitas eksplorasi dan eksploitasi ini berjalan dengan baik tanpa adanya protes ataupun masalah-masalah lain yang sekiranya dapat menghambat para pekerja. 

INTERNAL ATAU EKSTERNAL?

Sebagai seorang presiden direktur di sebuah perusahaan tentunya kita harus menentukan pilihan dengan tepat dan cermat agar dapat berjalan sesuai dengan rencana yang sudah ditentukan Bersama.

Setelah saya pikirkan lagi, saya memilih untuk menyelesaikan masalah eksternal terlebih dahulu sebelum kemudian lanjut membicarakan masalah internal dengan para dewan yang ada di perusahaan.

Saya memilih menyelesaikan masalah eksternal terlebih dahulu karena perusahaan yang sedang saya pimpin ini tengah mengalami masalah yang cukup serius dengan masyarakat adat setempat. Langkah ini saya ambil juga untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan kedepannya, jadi saya memilih menyelesaikan maslah tersebut terlebih dahulu, karena jika kita lebih mementingkan masalah internal untuk diselesaikan lebih dulu maka penyelesaian masalah itu tidak akan berjalan dengan lancar karena adanya gesekan dari luar perusahaan yang membuat perusahaan susah untuk membuat karena suatu hambatan.

Jika masalah dengan pihak eksternal atau masyarakat adat sudah selesai maka barulah kita akan memikirkan bagaimana cara menyelesaikan masalah yang terjadi pada perusahaan.

PENYELASAIAN MASALAH

1. Seperti yang saya katakana di atas masalah pertama yang akan saya selesaikan yaitu masalah dengan pihak eksternal tepatnya dengan masyarakat adat serta dengan Lembaga Swadaya Masyarakat.

Menurut Dougherty (2003), tanggung jawab sosial merupakan perkembangan proses untuk mengevaluasi stakeholders dan tuntutan lingkungan serta implementasi program-program untuk menangani isu-isu sosial.

Berdasarkan definisi tersebut, sebagai presiden direktur saya akan melakuakn tanggung jawab sosial dengan membicarakan hal ini kepada perwakilan masyarakat adat setempat yang merasa dirugikan dan seluruh yang termasuk pihak eksternal perusahaan terkait akitivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan dilakukannya cara ini diharapkan tidak ada lagi kendala dan perusahaan bisa dikembangkan sebagaimana tujuan yang sudah disepakati bersama. Karena dengan terjalinnya komunikasi yang baik antara perusahaan dan pihak eksternal akan membuat citra perusahaan juga ikut membaik di mata masyarakat adat.

2. Masalah selanjutnya yaitu banyaknya kerabat atau keluarga yang kurang berkompeten pada beberapa posisi di perusahaan.

Langkah awal yang akan saya ambil adalah mendiskusikan masalah ini dengan komisaris direktur dan juga dewan komisaris serta dengan orang yang bersangkutan dengan masalah ini. Lalu jalan keluar yang akan saya pilih adalah menyeleksi orang-orang yang sekiranya berkompetan lalu melakukan pelatihan kerja bagi orang-orang tersebut berdasarkan skill yang dimilikinya. Namun, jika ada yang tidak memenuhi kriteria perusahaan maka orang tersebut akan saya tempatkan di bidang yang kosong sambal terus mengembangkan skill atau kemampuan yang dimilikinya. Hal ini saya lakukan agar tercapainya tujuan dari perusahaan yang tengah saya pimpin ini dan agar perusahaan tidak kalah saing dengan perusahaan yang lain.

3. Masalah terakhir yang akan saya selesaikan yaitu mancapai profit yang telah di tetapkan dewan komisaris kepada saya dan juga memperluas daerah ekspor mineral dan tambang.

Hal ini bisa diwujudkan dengan membuka lahan baru dan juga dengan mengakuisisi perusahaan-perusahaan kecil untuk bergabung dengan perusahaan saya. Untuk membuka lahan baru tentunya kita memerlukan tenaga kerja yang berkompetan pada bidangnya, maka kita harus membuka lapangan kerja bagi orang-orang yang memiliki skill atau kemampuan. Dengan itu perusahaan akan diisi oleh orang-orang yang berkompeten dan kita bisa menarik perusahaan-perusahaan kecil untuk bergabung dengan perusahaan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun