Mohon tunggu...
Riska Erka
Riska Erka Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bonus Demografi, Peluang, atau Tantangan

10 April 2019   21:16 Diperbarui: 10 April 2019   21:41 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sedangkan, Bonus Demografi ialah sebuah peluang bagi masyarakat khususnya Bangsa Indonesia yang sangat mendukung proses pembangunan dan Sumber Daya Alam yang sangat cepat. Tetapi apabila bangsa ini tidak memanfaatkan Bonus Demografi ini, maka akan ada dampak negative yang terjadi di Bangsa Tersebut contohnya semakin banyaknya pengangguran yang disebabkan karena kurangnya kesempatan pekerjaan bagi setiap orang.

Semakin berlalunya waktu, semakin banyak pula masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya penduduk asing yang berimigrasi ke Indonesia sehingga menyebabkan peningkatan jumlah penduduk yang sangat drastis. Diketahui bahwa penduduk Indonesia telah melebihi 250 juta penduduk. Bahkan pada tahun 2018 dikabarkan bahwa penduduk Indonesia mencapai 265 juta. Berita tersebut disampaikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional pada tahun 2013.

Tak dapat disangka bahwa prediksi tersebut benar. Penduduk Indonesia mencapai 266,79 juta jiwa pada tahun 2018. Data tersebut berasal dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Jumlah tersebut membawa Indonesia ke urutan keempat sebagai negara dengan populasi terbesar di dunia. Indonesia tepat berada di bawah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat pada saat itu. Selain, hal yang paling mengejutkan adalah diprediksikan bahwa pada tahun 2062 penduduk Indonesia akan mencapai 324 juta jiwa. Dipredikan pula bahwa bonus demografi Indonedia akan berakhir pada tahun 2036

Pada tahun 2018, berdasarkan tata Badan Pusat Statistika (BPS) 2018, jumlah generasi millennial berusia 20-35 tahun mencapai 24 persen, setara dengan 63,4 juta dari 179,1 juta jiwa yang merupakan usia produktif (14 - 64 tahun). Tidak salah jika salah satu pemuda disebut sebagai penentu masa depan Indonesia. Inilah yang disebut sebagai bonus demografi. Bonus demografi dapat dikatakan sebagai besarnya jumlah penduduk usia produktif antara usia 15 -- 64 tahun dalam suatu negara tersebut.

Masa yang menjadi peluang dan tantangan bonus demografi adalah pada tahun 2020 - 2035 dimana diprediksikan bahwa 64% dari total penduduk Indonesia berada pada usia produktif. Namun, peluang memang sangat besar tetapi jika tidak dikelola dengan baik, maka bonus demografi malah akan membawa keruntuhan bagi sebuah bangsa. Oleh karena itu, bukan hanya keuntungan saja yang dapat dihasilkan oleh bonus demografi. Bonus demografi juga memiliki potensi yang besar dalam menimbulkan ancaman berbahaya bagi suatu bangsa. Inilah yang menjadi tantangan suatu bangsa yang mengalami bonus demografi.

Untuk menghindari terjadi keruntuhan dikarenakan bonus demografi, maka pemerintah perlu memerhatikan serta memantau setiap kebijakan yang dikeluarkan untuk masyarakan yang berkaitan dengan Indeks Pembangunan Manusia. Hal ini berkaitan dengan peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Indonesia. Akan sangat percuma jika sebuah negara memiliki bonus demografi namun tidak memiliki kualitas Sumber Daya Alam (SDM) yang tinggi.

Selain itu, penyediaan lapangan kerja juga sangat penting. Tingkat pengangguran di Indonesia sangatlah tinggi. Setelah kualitas Sumber Daya Alam ditingkatkan, lapangan kerja merupakan hal yang tidak bisa diremehkan. Selain itu, pola kerja yang disediakan haruslah sesuai dengan pola pikir kaum millenial agar menghasilkan hasil yang maksimal.

Bonus demografi sangatlah menguntungkan dikarenakan kaum produktif mendominasi sehingga sangat memungkinkan untuk terjadinya percepatan pembangunan. Hal ini juga berlaku bagi Indonesia yang sedikit lagi akan mencapai masa bonus demografi.

Banyak manfaat yang dapat diperoleh bangsa Indonesia dari keadaan bonus demografi yang dialaminya. Salah satu manfaat utama serta manfaat terbesar dari adanya bonus demografi bagi Indonesia adalah merubah tingkat ekonomi Indonesia menjadi lebih baik. Contohnya Indonesia dari negara berkembang menjadi negara yang maju.

Kemudian pada tahun 2019, tahun ini merupakan tahun yang menentukan bonus demografi dan revolusi industri yang lebih maju, ini disebabkan karena hal utama yaitu tenaga kerja penggangguran semakin banyak akibat kurangnya kesempatan bekera seseorang. Dengan adanya bonus demografi apabila di manfaatkan dengan sebaik mungkin. Semua orang berhak untuk memajukan negaranya sendiri. Dan apabila negaranya sudah maju ataupun berkembang, ia akan menjadi bangsa ataupun Negara yang akan sangat disegani oleh bangsa-bangsa yang lainnya, bahkan dia bisa menjadi bangsa yang ditiru oleh bangsa lain.

Ada beberapa hal yang menjadi tantangan maupun peluang seseorang dalam menghadapi bonus demografi tersebut.

  • Bonus demografi dalam menciptakan lapangan kerja baru bagi seseorang
  • Para pemuda akan menrubah pola kehidupan Indonesia. Contoh kecilnya saja ialah banyaknya pemuda bahkan orang tua yang lebih memilih mengeluarankan uang mereka habis untuk makan di kafe, restoran, dan warung di pinggir jalan. Bahkan ada yang menggunakan sebagai tempat rapat kerja mereka. Hal ini akan menciptakan bisnis peluang baru yang sangat baik. Bonus demografi juga akan membuat jumlah kerja meningkat secara baik dan signifikan. Contoh kecilnya juga ialah Pada saat yang bersamaan Jepang bahkan Korea Selatan juga, menjadi salah satu sebagai negara yang pertumbuhan ekonominya sangat baik.
  • Pendapatan dari desa bisa mencapai hingga US$2 triliun
  • Beberapa tahun belakangan ini , pemerintah Indonesia tengah membahas tentang pembangunan dari desa. Puncak bonus demografi yang diperkirakan akan terjadi pada awal periode 2020-2030 akan diberikan langsung oleh masayarakat desa.
  • Dengan adanya bonus demografi yang ada ini, total seluruh desa di Indonesia akan mempunyai pendapatan kurang lebih Rp600 triliun hingga US$2 triliun dalam satu bulan.
  • Sulitnya mencari lapangan kerja, permasalahan yang timbul dan menyambut bonus demografi
  • Permasalahan Indonesia akhir- akhir ini adalah sangat tingginya angka pengangguran yang tiada hentinya. Salah satu penyebabnya adalah pekerjaan yang tersedia tidak sesuai dengan keterampilan yang dimiliki penggangguran tesebut. Hal tersebut dimulai dari pelajaran yang diterima di sekolah yang tidak sesuai degan kebutuhan lapangan kerja yang ada di Indonesia yang mengakibatkan jumlah pengganguran sangat banyak. Contohnya
  • Tingkat pengangguran di SMK masih cukup tinggi, yakni 11,24 persen, disusul SMA 7,95 persen, diploma 6.02 persen, universitas 5,89 persen. setiap manusia akan berhadapan langsung dengan mesin sebagai "kompetitornya" dalam menguasai lapangan kerja yang ia miliki.
  • Indonesia menjadi Millenial Report 2018, bekal pemuda Indonesia menghadapi bonus demografi
  • Berdasarkan data Bank Dunia 2018, dari 101 negara yang tergolong dalam berpendapatan menengah pada tahun 1960, hanya 13 yang berhasil naik kelas dan menjadi negara yang berpendapatan tinggi.
  • Pada tahun yang sama, pendapatan per kapita Indonesia hanya sekitar US$4.041. Padahal, negara ini perlu memiliki pendapatan per kapita hingga US$12.400 bila ingin naik kelas. Artinya, pertumbuhan ekonomi harus lebih ditingkatkan lebih tinggi lagi hingga melebihi dari 300 persen.
  • Di tengah permasalahan bangsa ini serta tingginya juga angka pengangguran di Indonesia , hingga saat ini upaya mempersiapkan milenial Indonesia dalam menyambut bonus demografi yaitu , IDN Research Institute menerbitkan Indonesia Millenial Report (IMR) 2018.

  • Untuk menyambut satu abad Negara Kesatuan Republik Indonesia ditahun 2045, negara akan melewati masa-masa dimana angkatan muda menjadi penentu nasib bangsa kita, dengan kehadiran bonus demografi diawal tahun 2030-2035 dan juga pada jumlah 70 persen penduduk Indonesia hanya sebagian merupakan usia yang sangat muda menjadikan negara harus benar-benar mempersiapkan angkatan mudanya secara kualitas Sumber Daya Manusia.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun