Mohon tunggu...
Nurul Fadillah
Nurul Fadillah Mohon Tunggu... Lainnya - Bahagia

Semangat

Selanjutnya

Tutup

Financial

Selama Pandemi, Pegadaian Ramai Dikunjungi Masyarakat dan Prosedur Mengadaikan Barang

21 Juni 2021   12:17 Diperbarui: 21 Juni 2021   15:53 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

SELAMA PANDEMI, PEGADAIAN ELEKTRONIK RAMAI DIKUNJUNGI MASYARAKAT

INDOGADAI sendiri merupakan lembaga yang memberikan layanan peminjaman uang dengan menggadaikan barang sebagai jaminan. Dengan slogan'"Solusi Cepat, Aman, dan Mudah", pegadaian elektronik menawarkan solusi keuangan yang kerap dihadapi masyarakat tanpa memandang kelas sosialnya. Baik kaya, menengah, maupun miskin asal memiliki barang dengan nilai gadai sebagai jaminan dapat bertransaksi di pegadaian elektronik.

Di masa pandemi seperti ini banyak masyarakat yang kesulitan ekonomi karna adanya covid19. Banyak masyarakat yang kena PHK, tidak berjualan, maupun sepi orderan untuk para ojek online karna pemberlakuan PSBB dimasa transisi ini yang menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan hidup sehari-hari.

Tidak terpenuhinya kebutuhan hidup sehari-hari sebagian masyarakat memilih untuk menggadaikan aset barang elektronik seperti Handphone, Laptop, Kamera, dan TV Led ke Pegadaian Elektronik untuk mendapatkan uang dan dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan alasan solusi cepat tanpa harus menjual barang kesayangannya.

Mereka yang menggadaikan barang rata-rata datang dari kalangan Ibu Rumah Tangga (IRT), karyawan, pengusaha, dan pemilik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Tak jarang ada pemilik UMKM yang usahanya mengalami kesulitan di tengah pandemi ini.

Barang yang digadaikan di Pegadaian Elektronik Tangerang ini dominannya adalah handphone. Ibnu mengatakan, di tengah kesulitan ekonomi saat ini jenis barang yang digadaikan pun bertambah. Selain handphone dan elektronik tv led, kamera dan surat-surat kendaraan bermotor yang digadaikan juga meningkat.

Tetapi mereka malah kewalahan karna anak sekolah masih berbasis online belum tatap muka dan membutuhkan handphone atau laptop alhasil mereka harus tebus barang yang mereka gadai.

"Saya butuh uang untuk keperluan sehari-hari soalnya bapaknya baru jualan lagi besok, lusa akan saya tebus handphone nya karna dipakai anak buat sekolah yang sedang ujian online. Kalau butuh uang ya digadai lagi  hpnya daripada minjem ke tetangga malah di omongin mending gadai saja", ujar salah satu seorang yang sedang menggadai barangnya di pegadaian elektronik Tangerang.

Tidak semuanya yang datang ke pegadaian untuk menggadaikan barang miliknya yang akan di gadai, tetapi ada juga yang hendak memperpanjang waktu masa gadai karna belum bisa tebus pada saat tanggal jatuh tempo.

"Saya ke pegadaian, karena tujuan saya untuk memperpanjang masa waktu titip gadai, karena saya belum bisa menebus barang," kata salah seorang nasabah pegadaian elektronik tersebut.

Ia pun mengaku kesulitan untuk menebus barang yang digadainya. "Susah cari uang karena dampak Corona ini. Saya ojek online, dan sekarang memang sepi order, karna masih pada WFH (Work From Home) dan masayarakat juga dihimbau pemerintah untuk tetap dirumah saja." ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun