Mohon tunggu...
Nur Taufik
Nur Taufik Mohon Tunggu... Guru - Blogger - Guru

Calon Journalist

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Pameran Fotografi "Rekam Jakarta dari Masa ke Masa" Taman Ismail Marzuki

23 November 2023   00:57 Diperbarui: 23 November 2023   00:57 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah puluhan tahun Jakarta menjadi ibu Kota Indonesia dan dari perjalanan panjang tersebut tidak luput dengan segala macam kejadian entah itu suatu yang menggembirakan sampai suatu yang memilukan.

Maka dari itu Pewarta Foto Indonesia Jakarta mengadakan pameran bertajuk "Rekam Jakarta Dari Masa Ke Masa". Di Taman Ismail Marzuki Cikini dengan mengajak para pengunjung yang hadir untuk bernostalgia dan belajar macam permasalahan Ibu Kota dari waktu ke waktu.

Dokumentasi pribadi.
Dokumentasi pribadi.
Baragam karya fotografi yang dipajang menangkap banyak kejadian seputar beberapa persoalan yang pernah dilalui  dari beragam aspek dan permasalahan juga dampaknya :

Karya pada pameran. Dokumen pribadi.
Karya pada pameran. Dokumen pribadi.


- Reformasi pada 1998 


Yang digagas oleh para mahasiswa akibat krisis finansial asia dan ketidakpuasan masyarakat akan kinerja Presiden Soeharto pada zamannya dan tercium desas-desus (KKN)  Korupsi, Kolusi dan Nepotisme membuat kekacauan yang sangat  luar biasa sehingga mau tidak mau Presiden Soeharto pun akhirnya lengser dari masa jabatannya yang di emban 32 tahun lamanya.

dokumen pribadi.
dokumen pribadi.

- Kerusuhan Tanjung Priok 1984.

Merupakan salah satu pelanggaran ham terbesar yang hingga kini kasusnya belum juga menemui titik terang kepada para korban kekejaman. 

Peristiwa tersebut merupakan kejahatan kemanusiaan yang terjadi selama masa pemerintahan Orde Baru.

Ketika itu, pasukan keamanan menembaki kerumunan umat muslim yang saat itu menggelar aksi protes ke kantor polisi dan markas Kodim Jakarta Utara untuk menuntut pembebasan empat orang yang ditahan. 

Menurut laporan Amnesty, akibat insiden tersebut diperkirakan 30 orang ditembak dan tewas, dan lebih dari 200 orang ditangkap.

Mereka ada yang dituduh menyerang aparat, menghancurkan properti, dan menyebarkan kabar bohong seperti yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Beberapa lainnya kena tuduhan subversi, yaitu dakwaan yang dapat diganjar hukuman maksimal berupa hukuman mati, seperti yang diatur dalam Dekrit Presiden 11/1963 atau dikenal dengan "Undang-undang Anti Subversi."    

Sementara menurut temuan Komnas HAM, setidaknya 79 orang menjadi korban, dengan 55 orang terluka dan 23 lainnya meninggal dunia akibat tindakan represif negara. Selain itu, banyak orang ditangkap tanpa proses hukum yang jelas, dan beberapa di antaranya hilang. 

Sumber Kompas.com

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

- Masalah banjir pada setiap tahun.

Tidak ada habisnya jika berbicara mengenai banjir di Jakarta karena macam tidak ada titik terang dari masalah ini, banyak langkah pemerintah sudah berupaya sedemikian rupa agar permasalahan klasik ini cepat tertangani seperti revitalisasi bantaran sungai, pengerukkan lumpur, sampai membuat waduk kering pengendali banjir di Ciawi yang belum lama di resmikan oleh Presiden Joko Widodo dan membuat Sodetan Ciliwung yang mengalirkan debit air berlebih ke Banjir Kanal Timur.

 Jika kita mengintropeksi diri ini semua merupakan ulah manusianya sendiri yang tidak peduli terhadap lingkungan seperti membuang sampah sembarangan terutama pada saluran air, yang mana dampaknya dapat menyumbat aliran air dan kemudian meluap kemana-mana sehingga menimbulkan banjir.

Dokumentasi pribadi.
Dokumentasi pribadi.

- Permukiman kumuh di bantaran rel kereta api dan sungai.

Timbulnya permukiman kumuh disebabkan arus urbanisasi yang tak terkontrol sehingga membuat ketidak seimbangan terhadap kompetensi lapangan pekerjaan yang menghasilkan banyaknya pengagguran nekat hidup di Jakarta lalu merajalela dengan membangun rumah-rumah tidak layak huni di sepanjang bantaran rel dan sungai.

Dokumentasi pribadi.
Dokumentasi pribadi.

- Pandemi Covid-19  yang membunuh nyawa dan juga UMKM.

Jakarta yang bisa dibilang tidak ada matinya seketika redup mana kala dunia di guncang dengan wabah Covid-19, yang mengharuskan seluruh aspek pekerjaan semuanya dilakukan dari jarak jauh. Selain menimbulkan korban meninggal dunia yang cukup banyak para pelaku bisnis pun terengah-engah ketika melalui badai tersebut.

Tidak sedikit juga dari mereka yang kemudian gulung tikar / bangkrut dan terlilit dengan hutang karena tidak ada penghasilan yang mereka dapatkan namun biaya hidup sehari-hari harus terus terpenuhi selama terjadinya Lock down tersebut.

Dokumentasi pribadi.
Dokumentasi pribadi.

- Polusi udara yang menyekik kesehatan.

Pada bulan Juli 2023 lalu Jakarta menempati rekor pertama kota dengan udara terkotor dengan indeks pencemaran mencapai  177 AQI Air atau memasuki kategori tidak sehat bahkan berbahaya.

Banyak hal yang memengaruhi terjadinya polusi udara yang parah tersebut seperti asap pembuangan dari pembangkit listrik tenaga batubara, polusi asap kendaraan di tambah dengan efek musim kemarau yang membuat suhu dan udara di Jakarta kering dan masih banyak lagi.

- Kemacetan yang tidak ada ujungnya

Penjumlahan angka kenaikan kendaraan pribadi setiap tahunnya semakin meningkat dan hal itu berimbas kepada kepadatan lalu lintas yang kini semakin parah.

Saya pribadi merasakan bahkan diluar jam sibuk pagi dan sorepun jalanan Jakarta selalu macet tidak seperti beberapa tahun lalu meskipun macet tetapi tidak separah dengan yang sekarang.

Peran pemerintah sangat di butuhkan dan ada beberapa sudah mulai trealisasikan seperti sudah terintegrasinya angkutan masal dengan pembangunan besar-besaran beberapa TOD (Transit Oriented Developmen) seperti jembatan multiguna Dukuh Atas dan kawasan Taman Literasi Blok M.

dokumentasi pribadi.
dokumentasi pribadi.

- Kenakalan remaja macam Tawuran dan juga balap liar.

Dan hal yang terakhir ini merupakan kenakalan ramaja yang harus sekali di hindari, bagaimana caranya? mungkin dengan pendidikan agama dan adab yang tegas yang selalu di bimbing oleh guru dengan berkolaborasi oleh para orang tua. Jika demikian untuk kedapannya hal semacam ini akan bisa di kurangi bahkan kita hilangkan

Dan satu hal lagi mungkin ini sebuah saran, bagaimana jika syarat kenaikan kelas adalah dengan melihat prilaku mereka dan itu menjadi nilai penentu utama baru kemudian nilai pelajaran  no ke 2, karena jika mengutip dari sebuah pepatah "sejatinya adab itu di atas ilmu" dan bila difikir-fikir ungkapan ini merupakan basic dasar semua pencari ilmu dimanapun.

Penjabaran diatas merupakan beberapa isi dari pameran "Rekam Jakarta Dari Masa Ke Masa" dimana Jakarta tiada hentinya memiliki problekmatika setiap tahunnya.

Pameran "Rekam Jakarta Dari Masa Ke Masa" ini berlangsung dari tanggal 17-23 November 2023 di Galeri Emiria Soenassa Taman Ismail Marzuki tanpa biaya masuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun