Mohon tunggu...
Nursyifa Amalia
Nursyifa Amalia Mohon Tunggu... Guru - Guru/SMPN 16 Kota Cirebon

Hobi: membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice Pembelajaran Zat Aditif dan Zat Adiktif

28 September 2022   10:20 Diperbarui: 28 September 2022   10:25 1798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi pembelajaran tersebut diantaranya:

  • Alat dan bahan praktikum yang disiapkan oleh siswa sendiri
  • Sarana dan prasarana pembelajaran seperti smartboard, speaker, dan gadget yang dimiliki siswa
  • Adapun biaya yang diperlukan dalam pelaksaan pembelajaran ini sangat terjangkau karena alat dan bahan yang digunakan sangat sederhana dan banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari
  • Waktu pelaksanaan rencana aksi ini dilakukan di jam KBM yang telah terjadwal

Dampak dari langkah-langkah aksi pembelajaran yang yang telah dilakukan diantaranya:

  • Siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan siswa belajar untuk memiliki keterampilan merumuskan masalah dan merencanakan penyelidikan untuk memecahkan masalah.
  • Siswa belajar untuk bekerja dalam kelompok (teamwork) untuk memecahkan masalah yang diberikan, walaupun masih terlihat masih ada beberapa siswa yang pasif dalam diskusi kelompok.

Rencana aksi yang dilakukan, tujuan pembelajaran sudah tercapai dan dari hasil refleksi siswa cukup senang dengan pembelajaran inovatif yang telah dilakukan. Walaupun beberapa siswa masih belum percaya diri dalam mempresentasikan hasil penyelidikannya.

Faktor keberhasilan dari strategi pembelajaran tidak lepas dari dukungan dosen pembimbing dalam menyusun perangkat pembelajaran yang lengkap dan matang. Dukungan kepala sekolah yang menyediakan saran prasarana yang dibutuhkan. Sedangkan hambatan yang terjadi adalah kurangnya pengalaman guru dalam melaksanakan pembelajaran inovatif sehingga manajemen waktu proses pembelajaran kurang baik.

Pada proses merancang penyelidikan, siswa agak kesulitan sehingga membutuhkan diskusi yang cukup lama. Hal ini terlihat dari 6 kelompok, ada 2 kelompok yang kebingungan dalam merancang percobaan. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan demonstrasi dari guru sebelum siswa diminta merancang percobaan. Sedangkan pada proses melakukan penyelidikan ada beberapa siswa yang tidak serius, hal itu terlihat dari beberapa siswa pada 3 kelompok yang berneda yang memainkan alat dan bahan praktikum bahkan memakan bahan praktikum. Hal ini dapat diatasi dengan membuat instrumen praktikum yang tepat yaitu dengan mengumpulkan bahan sampel yang dikumpulkan oleh siswa dan memberikan sedikit sampel saja kepada siswa agar tidak ada sampel bahan praktikum yang dimakan.

Sedangkan pada proses pembelajaran Projek Based learning, produk yang dihasilkan ada 1 produk yang tidak sesuai harapan. Sehingga diperlukan konsultasi terlebih dahulu kepada guru sebelum produk poster dipublikasikan.

Untuk rencana tindak lanjut untuk pembelajaran berikutnya, terutama dalam pembelajaran topik zat aditif dan zat adiktif harus dilakukan diskusi alasan yang logis dengan siswa mengapa penyalahgunaan  zat aditif dan zat adiktif trtjadi, kemudian didiskusikan dampaknya seperti apa dan seharusnya seperti apa. Selain itu dalam pembelajaran zat adiktif juga boleh dimasukkan nilai-nilai agama dalam upaya mendidik siswa untuk mencagah penggunaan zat adiktif.

Dan untuk memfasilitasi keaktifan siswa, perlu dibuat bahan ajar berupa anjuran atau instruksi melakukan sesuatu termasuk kinestetis, interpersonal, ekstrapersonal, HOTS dan TPACK. Kemudian untuk instrumen evaluasi perlu dibuat rubrik yang tepat. Dan siswa yang penilaiannya rendah perlu dilakukan pendekatan agar penilaiannya dapat diperbaiki sesuai rubrik yang telah dibuat. Jika dilakukan penilaian peerassesmen terhadap produk yang dibuat siswa, perlu dibuat rubrik penilaian yang jelas yang dapat digunakan siswa. Kemudian penilaian tersebut dapat digabungkan dengan penilaian yang telah dibuat guru. Sehingga diperoleh nilai evaluasi dan tidak perlu dilakukan penilaian evaluasi tertulis berupa soal ulangan karena soal yang diujikan sama dengan soal yang dibahas saat pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun