Sebut Jokowi "The New Firaun" Apakah Emak Cantik Ini Durhaka pada Suami?

Sebagaimana kita ketahui, awal Juli lalu jagat maya kembali heboh. Sebuah unggahan yang diduga berkonten penghinaan terhadap Presiden Jokowi viral. Pelakunya emak cantik bernama Ida Fitri, asal Blitar, Jawa Timur.

Dalam postingannya,  perempuan berjilbab syar'i  itu mengunggah foto editan menyerupai mumi berwajah Jokowi, dengan caption "The New Firaun".

Tidak hanya itu, wanita yang disebut pemilik 'Butik Malang' ini juga mengunggah foto seseorang berpakaian hakim. Bagian kepalanya diganti dengan kepala anjing, ditambah  caption 'Iblis berwajah anjing'.

Hal  tersebut dilakukannya pada Minggu (30/6) lalu, melalui akun facebooknya Aida Konveksi. Konsekwensinya, emak belia ini terpaksa berurusan dengan polisi.

Ujungnya bisa ditebak. Setelah diciduk, menyesal, ngaku khilaf, nangis terisak-isak, dan minta maaf. Mohon kepada polisi agar tidak ditahan, dengan alasan anaknya sakit. Sungguh memalukan.

Dari kasus ini, banyak hal jelek yang sangat tidak elok untuk ditiru.

Kualat kepada Suami. 

Hetanews (10/07/2019) mewartakan, sebelum peristiwa naas itu terjadi, Aris suaminya  telah  berkali-kali menasihati dia (Ida Fitri), agar tidak berlebihan bermain di media sosial, mengunggah masalah politik. Namun sang isteri tidak menghiraukannya. Malahan dia memblokir akun facebook dan WhatsApp suaminya. 

Hal ini dikeluhkan Aris kepada Ketua KPU Blitar. Untuk diketahui, Aris adalah pegawai  honorer KPU Blitar. 

Patut diduga, mentang-mentang dirinya pengusaha sukses sedangkan suaminya pegawai honorer dia besar kepala. Sehingga kurang nurut pada suami dan ogah dinasehati. Sekarang emak ini kena getahnya. Apakah karena kualat pada suami? Hanya Allah Yang Maha Tahu.

Sulit menerima kebenaran. 

Dilansir oleh detik.com, (03 /07 / 2019), IG info_seputaran_ blitar sudah juga memperingatkan yang bersangkutan. Namun pelaku (Ida Fitri) malah memblokir wa admin info_seputaran_blitar.

Kepada polisi pelaku juga  mengaku setelah memposting gambar tersebut di berandanya, banyak telepon yang masuk. Beberapa temannya mengingatkan segera menghapus postingan itu.  lagi-lagi dirinya tidak menghiraukannya.

Ini juga patut menjadi tanda tanya, sebegitu sulitkah pelaku ini menerima kebenaran dari orang lain.  

Belum Siap Menerima Perubahan Zaman 

Penyakit ini sering mewabahi sebagian pribadi yang baru mengenal dunia. Karena terlalu mabuk dengan fasilitas yang dimiliki, mereka manganggap dunia ini tanpa batas. Dengan HP canggih semua bisa dilakukan sekehendaknya. Mulai memotret, ngedit foto, sampai  memaki.

Kondisi ini diperparah oleh sikap mereka yang kadangkala mengetahui informasi setengah-setengah dan tidak seimbang. Tahunya cuman berselancar di facebook, twitter, instagram, dan dig grup-grup WA. Sementara perkembangan lain yang sedang mengglobe  seakan mereka anggap tidak penting.

Tak heran  pengalamannya hanya sebatas itu-itu saja. Begitu mendapat informasi langsung di-share  tanpa disaring terlebih dahulu.

Coba kalau Ida Fitri ini mengetahui banyak hal dari berbagai sumber. Disana dia dapat bercermin dari peristiwa yang pernah terjadi. Sudah tak terhitung jumlahnya pengguna medsos yang diciduk polisi dan berujung di penjara. Gara-garanya  mengunggah konten bernuansa negatif. Ujaran kebencian, menyebar hoax, dan menghina  presiden sebagai Kepala Negara

Korban Sakit Hati 

Meskipun aksi emak cantik ini jelas-jelas perbuatan orang sesat pikir, kita tak dapat menyalahkan dia 100%. Ini adalah efek domino dari berita hoax dan ujaran kebencian, yang berseliweran di medsos selama musim kampanye pilpres 2019.

Gara-gara berbeda dukungan capres-cawapres, bangsa ini jadi terbelah. Masing-masing kubu merasa paling benar. Calon pilihan lawan tak ada benarnya. Seolah-olah dialah yang paling tahu semua kondisi. Padahal calon idolanya  tetangga bukan kenalan bukan, cuman hati terlanjur terpaut.

Singkat kata, asal disebut nama lawannya, sakit hati seakan tak berkesudahan. Sampai berkarat jadi dendam kesumat. Nuraninya telah dikendalikan oleh setan. Sampai-sampai lidahnya lupa beristighfar. Yang dia ingat, bagaimana cara menyakiti orang yang dia benci. Tanpa disadarinya dia telah terperosok ke lobang sakit hati yang  digalinya sendiri. 

Demikian artikel ini, semoga jadi pembelajaran bagi kita semua. Salam pagi dari pinggir Danau Kerinci.

****