Mohon tunggu...
nursida simbolon
nursida simbolon Mohon Tunggu... MAHASISWA/ STP SANTO BONAVENTURA DELITUA MEDAN

Menyanyi, membaca, menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Anak Perempuan Pertama: Kamu Lebih Kuat Dari Yang Kamu Sangka"

19 Mei 2025   22:25 Diperbarui: 3 Juni 2025   19:41 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wanita bercermin menderita gangguan kepribadian ilustrasi stok

Apa kabar, anak perempuan pertama di keluarga?

Aku tahu kamu sering terlihat seperti superhero yang selalu siap sedia. Tapi, apa benar kamu baik-baik saja? Apa kabar hatimu yang kadang tak sempat diungkapkan?

Sejak kecil, kamu diajarkan untuk kuat. Untuk mengalah. Untuk jadi dewasa lebih cepat dari usiamu. Kamu sering mengorbankan waktu dan perasaanmu sendiri, karena merasa itu sudah tugasmu. Tapi, kamu pernah nggak sih merasa capek? Merasa ada terlalu banyak beban yang harus kamu pikul?

Pendidikan dan Masa Depan, yang Selalu Ada di Pikiranmu

Kamu pengin sekolah setinggi-tingginya, bukan cuma untuk dirimu sendiri, tapi juga buat keluargamu. Kamu tahu kalau pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik. Tapi kadang, kamu bingung dan capek. Bingung antara mengejar passion atau memilih yang aman. Ketika teman-temanmu santai memilih jurusan atau pekerjaan, kamu sibuk memikirkan, "Kalau aku salah langkah, gimana nasib keluarga?"

Pasangan Hidup: Saat Semua Pertanyaan Mulai Menghantui

"Sudah siap nikah belum?"pertanyaan ini sering bikin kamu pusing. Padahal, hatimu belum pasti, dan kamu ingin yang terbaik. Bukan hanya untuk dirimu, tapi juga supaya keluarga tenang. Kamu menahan banyak hal agar tidak mengecewakan orang lain, bahkan kadang kamu menunda keinginanmu sendiri.

Melihat Orang Tua yang Mulai Menua

Kamu tahu, waktu nggak bisa diputar balik. Kamu ingin sekali membahagiakan orang tua sebelum semuanya terlambat. Melihat mereka yang mulai lelah dan keriput membuatmu merasa sedih dan terkadang bersalah, karena kamu ingin memberikan lebih tapi terkendala banyak hal.

Harapan dan Tekanan Sosial yang Membuatmu Tertekan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun