Mohon tunggu...
Nursalam AR
Nursalam AR Mohon Tunggu... Penerjemah - Konsultan Partikelir

Penerjemah dan konsultan bahasa. Pendiri Komunitas Penerjemah Hukum Indonesia (KOPHI) dan grup FB Terjemahan Hukum (Legal Translation). Penulis buku "Kamus High Quality Jomblo" dan kumpulan cerpen "Dongeng Kampung Kecil". Instagram: @bungsalamofficial. Blog: nursalam.wordpress.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Episode Banjir Jakarta (Lagi)

2 November 2020   02:57 Diperbarui: 9 November 2020   15:48 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi banjir Jakarta/Foto: liputan6.com

"Begini, Pak. Saya rasa..."

Pak Mahmud tersenyum genit.

"Ehm, emang Non berasa apa sama saye? Iye sih, tadinya saye enggak berasa ape-ape. Tapi saye sekarang berasa suka sama Non. Non cakep sih!"

Sang psikolog kaget berganda. Dasar playboy tua!

Setelah susah-payah mencoba mengusir pasien pertama, tiba giliran pasien kedua.

Seorang kakek-kakek. Usia kira-kira tujuh puluh tahun. Demikian yang dicatat sang psikolog dalam buku catatan prakteknya. Sementara sang istri pasien duduk mendampingi kakek tersebut yang tampak tegang.

"Nah, Pak Toto, apa yang Bapak rasakan?"

"Macam-macam. Pusing, sedih. Campur aduk."

Sang Psikolog tersenyum. Bingo!

Ia mengeluarkan selembar kertas dan menuliskan kata STRESS dengan huruf besar-besar.

"Pak, coba baca ini. Inilah yang Bapak rasakan. Apa? Coba sebutkan?" tanya sang psikolog seraya memampangkan lembaran kertas itu di depan pasiennya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun