Mohon tunggu...
nur michmidatin
nur michmidatin Mohon Tunggu... Administrasi - universitas muhammadiyah sidoarjo

yuhuuuuuu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Respon Masyarakat Indonesia Mengenai Kenaikan PPN Menjadi 11%: Kenaikan Hanya 1 % tapi Berisiko Tinggi

16 Mei 2023   10:40 Diperbarui: 16 Mei 2023   10:44 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengapa kenaikan ppn 11% berisiko tinggi terhadap masyarakat karena pemerintah menaikkan inflansi dengan cara bertambahnya 1% PPN, dimana harga pangan naik, dan pajak juga naik, jika masyarakat tidak kuat menghadapi hal tersebut alan berisiko sosial politik. Pihak pemerintah juga belum bisa mengerem belanja Negara terjadi ketidak balance antara debit dan kredit.

Dari kebjakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, saya berharap pemerintah juga memikirkan dampak baik dan buruk nya bagi masyarakat agar tetap terjaga.

Bagaimana respon masyarakat Indonesia mengenai kenaikan PPN 11%?

Sangat beragam respon dari masyarakat mengenai naiknya PPN menjadi 11%, "Sangat memberatkan di saat roda ekonomi baru berjalan pemerintah seakan-akan tidak terima rakyatnya bisa hidup lebih baik setelah terpuruk selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19," tulis Naning Sugiarti.

Sementara itu, ada salah satu masyarakat yang lebih mendukung jika kenaikan PPN lebih difokuskan pada barang mewah saja. "Kenapa PPN barang mewah tidak dinaikan aja, toh uang mereka lebih banyak. Daripada meratakan PPN kesemua masyarakat terutama untuk pembelian barang kebutuhan sehari hari," tulis Yolanda.

Maria Monica Sianita, salah satu masyarakat juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait kenaikan PPN yang bisa diikuti oleh harga sewa pertokoan. "Defisit negara jangan dibebankan ke masyarakat. Ini akan berpengaruh pada harga sewa pertokoan dan mall, 1 persen itu tinggi lho. Ini juga memberatkan pelaku usaha di mall dan pertokoan yang pasti harga-harganya ikutan naik juga," tulisnya.

Tidak hanya itu, Khairul salah satu pendengar Radio Suara Surabaya dalam program wawasan juga menyampaikan, momen kenaikan PPN dinilai sangat tidak tepat seiring dengan perekonomian yang baru akan kembali berputar. "PPKM baru dibuka, para pengusaha ini pribahasanya baru bangun, tolong jangan dikasih beban lagi lah. Harga-harga juga pastinya bakal banyak yang ikut naik," tandasnya.

Dari respon masyarakat diatas dapat kita amati begitu banyak masyarakat yang tidak bisa menerima akan naiknya PPN meskipun itu hanya 1%, karena dimana semua kebutuhan dari kebutuhan primer, sekunder, dll. Mengalami kenaikan.  

Seiring dengan adanya kebijakan kenaikan PPN, pemerintah harus memastikan akan terus memantau pemerintah agar menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, sehingga tidak menambah beban masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun