Mohon tunggu...
Nurma Sofiana
Nurma Sofiana Mohon Tunggu... Mahasiswi

Life is a collection of moments

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dominasi Budaya Asing yang Menggeser Kelestarian Budaya Lokal Bangsa di Kalangan Pelajar

13 Juni 2022   13:31 Diperbarui: 13 Juni 2022   14:53 2020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Budaya merupakan gaya hidup yang berkembang dan dimiliki oleh sekelompok orang yang kemudian budaya tersebut diwariskan kepada generasi yang akan datang. Agama adat istiadat, politik, bahasa, pakaian, bangunan, hingga karya seni merupakan sebuah bentuk aspek kehidupan yang dipengaruhi oleh budaya. Budaya sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat serta memiliki fungsi sebagai; (1)identitas nasional; (2)batas-batas yang membuat adanya sebuah perbedaan antara kelompok dalam masyarakat; (3)pembentukan perilaku dan sikap. 

Budaya asing adalah kebudayaan yang berasal dari luar negara yang kemudian masuk ke suatu negara, di mana budaya luar negara tersebut diterima dan diterapkan oleh masyarakat yang tinggal di negara yang dimasuki kebudayaan luar negara. Budaya asing yang masuk ke Indonesia dapat melalui berbagai macam cara, salah satunya yaitu melalui teknologi. Kemudian masuk di kalangan masyarakat khususnya bagi para kaum pelajar yang menyebabkan perubahan gaya hidup yang semakin menuju ke westernisasi (kebarat-baratan), dari berbagai segi kehidupan contohnya cara berpakaian, gaya rambut, musik, bahasa, dan makanan dari negara asing. 

Budaya asing diterima oleh masyarakat khususnya kaum pelajar melalui media sosial di mana media sosial tersebut memuat aktivitas dari seseorang ataupun beberapa kumpulan orang yang akan atau dapat diakses secara cepat di seluruh dunia. Contohnya artis Korea yang sedang booming memposting gaya rambut baru dan dapat dilihat penggemarnya yang mana gaya rambut tersebut ditirukan oleh penggemarnya. Yang kemudian menjadi trend di berbagai daerah di dunia. Cara berpakaian para kaum pelajar di era ini banyak yang menggunakan pakaian kurang sopan contohnya baju crop top dan celana hotspan. Yang umumnya merupakan budaya atau cara berpakaian orang luar negeri (western). 

Cara berbahasa dalam kehidupan sehari-hari, banyak kalangan pelajar yang lebih suka menggunakan bahasa asing. Hingga menyebabkan lunturnya tata krama kebahasaan dalam proses komunikasi kepada orang tua atau kepada orang yang lebih tua dan teman sebaya. Budaya yang telah tertanam dalam bangsa Indonesia di mana saat berkomunikasi haruslah memperhatikan tata bahasa saat berbicara kepada orang yang lebih tua atau kepada teman. Tak hanya itu para pelajar juga lebih suka menari dance daripada menari tarian tradisional yang mana tari tradisional merupakan warisan budaya bangsa yang dilestarikan. Di Indonesia sendiri kaum pelajar lebih suka makan makanan fast food seperti KFC, McDonald's dan sebagainya dibanding kuliner khas Indonesia. 

Tentunya dampak dari budaya asing tersebut dapat menggeser kelestarian budaya lokal. Di mana seharusnya pelajar sebagai generasi penerus menjadi pelopor atau memiliki peranan penting dalam melestarikan budaya bangsa. Sedangkan di Indonesia yang terdiri atas kepulauan dari Sabang sampai Merauke dengan budaya yang berbeda-beda di setiap pulaunya atau bisa disebut sebagai budaya lokal. 

Budaya lokal atau budaya asli merupakan sebuah kebudayaan yang dimiliki oleh suatu daerah, dimana suatu daerah tersebut memiliki ciri khas budayanya masing-masing. Budaya lokal itu sendiri berupa adat istiadat hasil seni dan pola pikir masyarakat. 

Dengan demikian sebagai penerus bangsa haruslah turut ambil peranan dalam melestarikan budaya lokal bangsa. Dan sebisa mungkin meminimalisir mengikuti kebudayaan yang bukan kebudayaan kita. Di samping itu pentingnya bimbingan baik dari orang tua maupun guru untuk memberikan arahan kepada para pelajar dalam memfilter kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia. 



Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun