Mohon tunggu...
Nurlaily Zuhrah
Nurlaily Zuhrah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa jurusan sastra inggris di Univesitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Halo! Saya biasa dipanggil Lily. Saya sangat tertarik dengan karya sastra, terutama novel, sejak saya masih SMP. Saya memiliki keinginan untuk jadi seorang penulis. Sekarang, saya bergabung di kompasiana untuk mewujudkan impian saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Panasnya Gak Umum, Jawa Timur Dilanda Kemarau Panjang

31 Desember 2023   21:56 Diperbarui: 31 Desember 2023   22:00 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: nasionalokezone.com

Surabaya- Kemarau di Jawa Timur tahun ini sangat menarik perhatian masyarakat. Rendahnya curah hujan dan kekeringan juga banyak merugikan masyarakat.

Dilansir dari Weather Spark, musim panas di Surabaya berlangsung dari bulan September sampai November. Bulan terpanas dalam tahun ini di Surabaya adalah bulan Oktober dengan rata-rata suhu terendah 34C dan tertinggi 36C.

Tingginya suhu di Surabaya disebabkan adanya musim kemarau yang sedang berlangsung. Tidak hanya siang hari, suhu di Surabaya juga mengalami kenaikan pada malam hari.

Dilansir dari JawaPos, Prakirawan BMKG Juanda Teguh Tri Susanto menjelaskan, saat ini sejumlah wilayah di Jawa Timur (Jatim) memang masih dilanda cuaca panas. Suhu tertinggi di Kota Surabaya mencapai 36 derajat celsius pada Oktober. Kondisi itu berlangsung lima hari pada tanggal yang berbeda.

"Rata-rata dari pagi hingga malam antara 26 derajat sampai 35 derajat celsius," ujarnya seperti dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group).

Tinggi suhu akibat musim kemarau menyebabkan rendahnya curah hujan sehingga terjadi kekeringan di 22 kabupaten di Jawa Timur.

Dilansir dari DetikJatim, BPBD Jatim, kata Gatot telah men-dropping air bersih ke-22 kabupaten guna membantu titik-titik yang sudah masuk kekeringan kritis.

"Jadi di masing-masing daerah itu ada beberapa titik desanya yang sudah masuk kekeringan kritis. Jadi bukan satu kabupaten, namun beberapa titik," jelasnya.

"Wilayah yang sudah melakukan dropping air dari BPBD Jatim sebanyak 22 kabupaten. Tetapi untuk wilayah yang sudah mengeluarkan status tanggap maupun siaga darurat baru 20 kabupaten. Sehingga, wilayah yang sudah mengeluarkan SK bisa mengeluarkan dana Belanja Tak Terduga (BTT) untuk mendukung giat distribusi menangani kekeringan," tambahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun