Mohon tunggu...
Ella Yusuf
Ella Yusuf Mohon Tunggu... Administrasi - Tukang Kebun

I love reading as much as I love my cats

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

[KC] Kisah Si Gadis Peron dan Pangeran Alien

2 Oktober 2015   09:55 Diperbarui: 2 Oktober 2015   10:25 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Copet sial itu sudah melewati satu penjaga, tapi dengan sedikit loncatan aku berhasil memitingnya hingga kami berdua jatuh. Setelah jatuh, aku segera mendudukinya dengan posisi mengunci. 

“Kembalikan,” pintaku pelan.

**

Euh, oke. Laki-laki itu masih bungkam. Lucu ketika kau tahu bahwa orang yang menolongmu terlihat lebih ketus dari pencopet yang tertangkap karena mencuri tasmu.

“Mmm, Mas Diev yakin kita gak perlu ke rumah sakit?” tanyaku lagi. Penolongku melukai sikutnya sendiri ketika mengejar copet tadi. Ia melirikku lalu menggeleng, setelah itu matanya kembali menekuri kertas berita acara yang harus diisinya. Orang yang bilang namanya Diev ini terus meringis tiap kali lengannya tergesek meja. Aku khawatir, tapi bagaimana memaksa orang ikut denganmu kalau ia terlihat sejengkel itu?

“Apa saya bisa pergi sekarang?” tanyanya langsung berdiri. Matanya masih belum mau menatapku. Apa semua lelaki semembingungkan ini? Okay Daisy, jangan terbawa emosi. Ingat! dia sudah menyelamatkan isi flashdisk dan tasmu, tunjukan rasa terimakasih.


“Mas Die-“

“Saya harus pergi, permisi,” ucapnya singkat. Ia berjalan cepat keluar pos stasiun, meninggalkanku di sana, bersama si copet dan dua petugas stasiun lainnya. Dan tentu saja, seolah mengucapkan terimakasih bisa dilakukan semudah itu.

Esoknya-

Aku masih menunggu penolongku, seperti perempuan bodoh. Cukup bodoh karena orang yang kutunggu belum tentu datang. Hari ini aku harus mengucapkan terimakasihku dengan benar, mengajak penolongku minum dan memastikan sikunya yang luka tidak tetanus atau apa. Setelah itu? Yah, akan kulupakan dia. akan kuanggap kejadian kemarin sebagai salah satu pelajaran menarik tentang betapa banyaknya jenis cowok menyebalkan di dunia.

Baik tapi ketus. Haah! Harusnya dia pilih satu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun