Mohon tunggu...
Nurlaely  Iza
Nurlaely Iza Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Harus Bunuh Diri?

4 September 2017   20:32 Diperbarui: 17 September 2017   03:04 1396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

      Bunuh diri adalah suatu tindakan yang (menurut opini pelaku) menjadi solusi terakir dalam permasalahan yang dihadapi. Secara bahasa, bunuh diri diartikan sebagai tindak  kesengajaan yang menyebabkan kematian diri sendiri. Hal ini biasanya terjadi pada seseorang yang mengalami gangguan jiwa, depresi, bipolar, skizofernia, penyalahgunaan obat, dan ketergantungan pada alkohol. Bunuh diri menjadi hal yang tidak tabu lagi, apalagi jika tidak ada pihak yang mengawasi.

      Bunuh diri tidak hanya terjadi pada penderita hal-hal di atas, tetapi bisa juga karena suatu masalah yang membuat tertekan dan kehilangan arah. Tekanan batin yang cukup berat bisa membuat seseorang buta arah dan melakukan tindakan menghilangkan nyawanya sendiri. Selain itu, bunuh diri juga bisa disebabkan oleh dangkalnya pikiran sesorang yang sedang dirundung masalah. Suasana kalut di dalam diri seseorang juga bisa menjadi dasar alasan bunuh diri. 

Ada pula hal kecil yang bisa berujung pada bunuh diri, contohnya ketika seseorang merasa tidak diperhatikan lagi oleh orang terdekatnya. Pada dasarnya kasih sayang dan perhatian itu diperlukan, terlebih lagi kepada seseorang yang mengalami gangguan mental dan fisik. Tidak perlu jauh-jauh, tindak bullying di kawasan sekolah atau lingkungan tempat tinggal juga bisa berdampak pada tekanan mental yang berujung pada tindak bunuh diri. Jelas saja, ketika seseorang merasa berbeda kemudian menerima tindakan bullying, disitulah saat yang bisa saja menjadi saat yang sangat kalut.

 Pada suasana seperti itu, peran keluarga, orang terdekat, atau petugas kesehatan sangatlah penting. Lalai sedikit saja, tindakan setabu apapun bisa saja terjadi, termasuk melukai dirinya sendiri bahkan hingga meninggal dunia. Dalam kasus bunuh diri yang pernah terjadi di Indonesia, mayoritas melakukannya karena depresi dan tekanan batin.  

      Bunuh diri memiliki banyak sekali pengaruh pada diri pelaku dan orang sekitarnya. Menurut sisi agama, islam memercayai bahwa bunuh diri itu haram karena dapat merugikan diri sendiri. Secara logika, ketika seseorang memutuskan untuk melakukan tindak menghilangkan nyawanya sendiri, tentu sudah menyalahi takdir. Selain itu, bunuh diri juga tidak menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. Bahkan akan menambah rumit masalah yang sudah dilalui, terlebih bagi orang yang mengurusnya. Adanya kasus bunuh diri disuatu lingkungan bisa berdampak buruk bagi lingkungan sekitarnya. Ketika seorang yang mengalami tekanan lalu melakukan tindakan bunuh diri, berarti ia tidak bertanggung jawab atas masalah yang dihadapi. 

Kesalahpahaman antar anggota keluarga juga bisa saja terjadi, karena tidak ada yang tahu pasti mengapa pelaku memutuskan untuk melakukan bunuh diri. Bukan hanya merugikan dirinya sendiri, keluarga, dan orang terdekat, tetapi juga pada masyarakat yang mengetahui hal tersebut. Mental yang buruk di masyarakat bisa saja tercipta akibat suatu kasus bunuh diri. Apalagi jika kasus tersebut melibatkan tokoh yang berpengaruh di masyarakat.

      Mengingat akibat dari bunuh diri adalah semuanya buruk, maka, mengapa harus bunuh diri? Segala sesuatu bisa diselesaikan dengan kepala dingin. Tatkala kita sedang kalut, berpikirlah kembali tentang orang orang yang masih membutuhkan kita. Kita hidup di dunia bukan untuk mengurus dan memenuhi kebutuhan mental saja, tetapi masih banyak lagi hal lain yang perlu kita penuhi. Hidup diberikan oleh-Nya hanya sekali, nyawa dihembuskan-Nya tak sembarangan. Kita ini makhluk yang terpilih, jadi manfaatkanlah jiwa yang diberikan oleh Yang Mahakuasa ini. Jangan sampai masalah dunia membuat kita hilang akal dan melupakan tujuan-Nya menciptakan kita. Lantas menyalahi takdir-Nya dengan melakukan bunuh diri, naudzubillah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun