Mohon tunggu...
Nur Kholis
Nur Kholis Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN SUKA

Mencoba semua kemungkinan yang telah diperkirakan resikonya

Selanjutnya

Tutup

Music

Magelang Punya Selera Musik

23 September 2025   13:12 Diperbarui: 23 September 2025   13:12 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

 Tren industri musik di Magelang tidak bisa muncul dalam seketika, melainkan merupakan kolaborasi antara tradisi yang kuat dan pengaruh modern. Masing-masing genre ini memiliki kisahnya sendiri dalam membentuk lanskap musik yang dinamis di kota tersebut.

Dangdut Koplo 

 Tren 'DANGDUT KOPLO' Berakar di Awal 2000-an. Pada awal tahun 2000-an popularitas Dangdut Koplo mulai menguat. Genre ini bukan berasal dari Magelang, melainkan lahir dan berkembang di wilayah pesisir utara (pantura) Jawa Timur. 

 Dari JATIM, musik ini menyebar ke berbagai penjuru wilayah Jawa, termasuk Magelang, melalui grup keliling (yang sering disebut "orkes melayu").Pembawaan mereka menggunakan irama drum yang cepat, vokal yang energik, dan gaya panggung yang memukau ke berbagai macam acara masyarakat Iramanya yang membuat semua orang ingin bergoyang menjadikannya musik yang menyatukan berbagai kalangan.

 Tren ini berhasil bertahan karena menjadi fungsi yang sangat vital dalam budaya lokal.Dangdut Koplo menjadi hiburan wajib di berbagai acara komunal, mulai dari hajatan pernikahan, pesta rakyat, hingga kampanye politik. Hingga hari ini, Dangdut Koplo tetap menjadi genre yang paling banyak diputar dan dipertontonkan di Magelang, dengan grup-grup orkes lokal yang terus bermunculan.

 

Pop Jawa

 Pada tahun 2010-an Pop jawa sebagai kebangkitan lagu Jawa di era digital. Gelombang Pop Jawa modern adalah fenomena yang relatif baru, dengan puncaknya terjadi di pertengahan hingga akhir 2010-an. Kebangkitan ini dipicu oleh "efek Didi Kempot," yang sukses besar membangkitkan minat anak muda terhadap lagu-lagu berbahasa Jawa dengan tema patah hati.

 Namun, yang membuat tren ini begitu masif di Magelang adalah peran platform digital seperti YouTube, Spotify, dan media sosial lainnya. Musisi lokal dan regional tidak lagi butuh label rekaman besar. Mereka cukup mengunggah video musik sederhana, cover lagu, atau lirik video yang bisa menjangkau jutaan penonton.

 Contohnya, banyak musisi yang dikenal lewat platform ini, seperti Woro Widowati dari Magelang, yang sukses besar melalui YouTube. Lagu-lagu Pop Jawa modern ini seringkali memiliki lirik yang puitis dan personal, mengisahkan cinta, kerinduan, atau kepedihan, yang berpadu dengan aransemen pop yang lebih lembut. Tren ini sedang berada di masa keemasannya dan terus menghasilkan bintang-bintang baru yang mempopulerkan bahasa Jawa ke audiens yang lebih luas.

Indie Pop

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun