Untukku yang sekian kali. Ini bukan yang pertama kali sepanjang perjalanan rasaku. Â
Kenapa dengan mudahnya kau buat dia nyaman, lalu sulit untuk hilang?Â
Apa semua sebercanda itu bagimu?Â
Beberapa waktu belakangan ini kau memaksakan aku untuk lupa! Tapi mendadak kau datang kan lagi padaku rasa bagai bumerang itu?Â
Aku sungguh harus mengerti sekarang.Â
Kau yang senang mempermainkan atau aku yang terlalu mudah untuk di mainkan?
Bagaimana pun itu aku meminta untuk di beri kekuatan.Â
Kekuatan menghadapi permainan mu yang mempermainkan aku.Â
Tolong jangan mengobral nyaman dengan begitu mudahnya. Aku takut sulit untuk percaya suatu saat nanti.Â
Wahai engkau sang pemilik rasa,Â
Jaga selalu rasa ini. Jangan buat dia lalai mencintai mu hanya karna permainan mu.Â
Medan, 20 September 2020