Mohon tunggu...
Nur Khasanah
Nur Khasanah Mohon Tunggu... Penulis - Mencari dan Berbagi Pengetahuan Dengan Menulis

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Semua Yang Terjadi Adalah Nikmat, Maka Bersyukurlah

4 September 2019   05:07 Diperbarui: 25 Juni 2021   17:07 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semua Yang Terjadi Adalah Nikmat, Maka Bersyukurlah (dokpri)

"Hakikatnya hidup ini bukan tentang apa dan berapa yang kita miliki, namun apa dan berapa yang dapat kita nikmati untuk kita syukuri"

Dalam hidup, kadang kita disudutkan pada kenyataan pahit, dan jika dipikir terlalu dalam akan menjadi suatu beban, yang mau tidak mau harus dijalani. 

Semua yang terjadi, yang menimpa kita sebagai makhluk Allah, baik susah maupun senang, pasti ada hikmah tersendiri, dan kita sebagai orang beriman, hikmah yang kita peroleh dalam setiap kejadian akan menjadi suatu nikmat, dan kita wajib mensyukuri nikmat tersebut. 

Baca juga : Arti Bersyukur yang Sesungguhnya

Sebagai contoh jika kita di beri sakit, maka kita akan tahu nikmatnya sehat, sehingga kita tidak menyia-nyiakan kesempatan dikala sehat dengan melakukan segala kegiatan yang bermanfaat.

Kita harus selalu ingat, dan berfikir positif, bahwa hakekatnya hidup ini bukan tentang apa dan berapa yang kita miliki, namun apa dan berapa yang dapat kita nikmati untuk kita syukuri. 

Hidup ini akan menjadi anugerah bagi kita, apabila kita selalu mensyukuri apa yang kita miliki, dan selalu menikmati apa yang ada, sehingga kita selalu merasa cukup, itulah bahagia. 

Namun sebaliknya, apabila kita selalu sibuk dengan nikmat orang lain,apalagi merasa iri dengan nikmat orang lain, maka hidup kita tidak akan bahagia.

Baca juga : Kerja Keras Siang Malam? Bersyukurlah

Bukan karena tidak diberi kenikmatan oleh Allah SWT, akan tetapi karena kita tidak bisa mensyukuri  nikmat yang diberikan oleh Yang Kuasa, terlalu sibuk dengan nikmat  orang lain, sedangkan nikmat sendiri tidak pernah dipikirkan, seperti pepatah mengatakan, "Rumput tetangga lebih hijau, daripada rumput di halaman rumah sendiri", bagaimana mau bahagia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun