Cilegon (21/07/2021) - Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) kembali dilaksanakan di daerah domisili masing-masing mahasiswa dikarenakan kondisi pandemic COVID-19 yang meningkat kembali di berbagai wilayah Indonesia. KKN Undip kali ini mengusung tema “Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat di Masa Pandemi COVID-19 Berbasis pada Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Melalui Kegiatan Kuliah Kerja Nyata". KKN dilaksanakan secara individu oleh mahasiswa dengan menerapkan protokol kesehatan dan dilaksanakan secara daring mengingat adanya kegiatan PPKM yaitu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.
Mahasiswa Undip diwajibkan untuk membuat program yang berhubungan mengenai tindakan pencegahan COVID-19 dan program Sustainable Development Goals. Dalam pelaksanaannya mahasiswa harus tetap mengedepankan protokol kesehatan, menjaga jarak, memakai masker, menjaga kebersihan tangan, serta tidak membuat kerumunan masyarakat.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Cilegon bahwa 820 orang dirawat, 6692 orang sembuh, dan 246 orang meninggal sehingga Cilegon masih berada dalam kategori zona merah yang terhitung pada tanggal 4 Juli 2021. Khususnya pada Kecamatan Cilegon per tanggal 4 Juli 2021 tercatat 160 orang dirawat, 1107 orang sembuh, dan 45 orang meninggal dan menjadi angka kematian tertinggi di antara seluruh Kecamatan yang ada di Kota Cilegon.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Cilegon mengenai sebaran covid-19 dan survey lapangan yang dilakukan sebelum pelaksanaan KKN berlangsung, maka kegiatan KKN akan dilakukan di permukiman warga RW 09 BBS 3 Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon karena tingginya angka kasus covid dan masih terdapat kurangnya fasilitas sanitasi di beberapa tempat umum. Mengingat masih tingginya angka positif COVID-19, maka penting sekali bagi masyarakat untuk lebih menjaga kesehatan dan kebersihan diri tentunya agar dapat mencegah penyebaran Virus COVID-19.
Oleh karena itu, penulis hendak membuat touchless handsanitizer dengan sistem injak menggunakan material pipa bekas yang didapatkan dari lingkungan RW 09 BBS 3 Ciwaduk. Dengan penggunaan touchless handsanitizer sistem injak ini diharapkan mampu mengurangi penyebaran virus melalui sentuhan tangan serta menyadarkan masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan diri.
“Inovasi dari Adik-Adik Mahasiswa yang telah memberikan ide untuk membuat alat Touchless Handsanitizer Sistem Injak tanpa menyentuh botol sehingga kebersihan diri tetap terjaga. Terima kasih untuk kreasinya.” ujar Bapak Sugeng selaku Ketua RT 20 BBS 3 Kelurahan Ciwaduk.
Penulis : Nuriza Rizkiani Anwar (S1 Teknik Industri - Universitas Diponegoro)
Dosen Pembimbing :Dr. Untung Sujianto, S.Kp., M.Kes.
KKN Tim II Undip 2020/2021
