Mohon tunggu...
Nur Halimah
Nur Halimah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dengan Ibadah Bisnis Jadi Lebih Mudah

3 Mei 2015   17:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:25 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1430648581337490359

Tanpa kita sadari sering kali kita berkeluh kesah tentang perjalanan hidup ini,saat apa yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Contohnya: Saat bisnis lagi sepi jualannya, dalam hati atau mungkin juga terucap, Duh dagangan kok sepi amat yak yang beli, gimana mau ganti barang yang baru nih kalau ngga cepat-cepat habisnya?. Manusia memang suka begitu kan, suka berkeluh kesah. Sampai-sampai seperti selalu ada momentum untuk berkeluh kesah, Ntah ini itu. Seakan- akan memang menjadi habit keluh kesah itu.

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang sholat.”
(QS. Al-Ma’arij: 19-22)

Hemm,..memang bukan suatu hal yang sangat mengherankan bukan? dalam Al Qur’an digambarkan sebuah sifat manusia yang suka berkeluh kesah, sangat jelas.

Pamparan diatas adalah sedikit pembuka sambutan " Dengan Ibadah Bisnis Jadi Lebih Mudah" yang di sampaikan oleh Bapak Musa di masjid At Taubah. o iya sebelum berlanjut ada yang sudah tau di mana letak masjid itu?Pernahkah anda solat di mushola atau Masjid dalam suatu gedung yang bagus?  Di mana posisinya?. Lantai basement atau lantai diantara gedung itu bukan, dan jarang atau bahkah belum peernah anda menemukan posisi masjid atau mushola terletak di lantai paling atas. Lalu bagaimana dengan ukurannya, apakah besar? hemm,.. pasti sudah terbayang di pikiran kita bukan, apa jawabannya?.

Jujur baru kali ini saya menemukan lokasi masjid yang sangat strategis dalam suatu gedung. Letaknya paling atas gedung yaitu lantai 4 terus luas juga.Masjid At-Taubah di pusat grosir Pasar Mall Senen, Jakarta. Dalam rangka setoran hafalan al waqiah, maka saya dan beberapa teman mahasiswa datang ke masjid ini. Ternyata ada maksud kenapa pihak kampus memilih masjid ini sebagai temapat setoran hafalan kami "Sinergi".Sebelum setoran di mulai maka datanglah seorang Ketua DKM masjid, Bapak Musa Hakim, beliau  juga seorang pengusaha tas di kawasan Mall Pasar Senen.

Jadi sudah tahu kan siapa Bapak Musa itu?

Mari kita lanjutkan pembahasan yang tadi,Dalam sambutannya beliau sangat senang atas kedatangan kami.Karna kami adalah generasi muda yang mempunyai cita-cita menjadi seorang pembisnis atau pengusaha. " Dengan Ibadah Bisnis Jadi Lebih Mudah". kalimat itu menjadi pembukaan atas sambutan beliau.

Dalam berbisnis  yang namanya rugi itu pasti ada, yang namanya dagangan laris juga ada. kadang-kadang ramai banget pembelinya kadang juga sepi. Yah itulah namanya juga bisnis, dan keadaan ini hampir sama dalam bisnis di sektor apapun. Tapi Ingat selalu ada Allah yang selalu memberikan yang terbaik untuk kita. Bukankah sangatlah mudah bagi Allah untuk melakukan suatu hal yang tidak mungki menjadi mungkin? Masihkah kita pantas berkeluh kesah atau membenci suatu hal yang tidak kita sukai?

Asaa an takrahu  syai‑an wa huwa khairun lakum, wa ‘asaa an tuhibbu syai‑an wa huwa syarrun lakum. Wallahu ya’lamu wa antum laa ta’lamun.

yang artinya: boleh jadi, engkau membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu (di balik sesuatu yang dibenci), dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu (mungkin di balik yang disenangi, terdapat sesuatu yang sangat dibenci). Dan Allah semata yang Maha Tahu, sedang engkau tidak mengetahui (mengenai rahasia di balik semua peristiwa).Surah Al Baqarah. (QS. 2 : 216).

lalu apa maksud dari "Dengan Ibadah Bisnis Jadi Mudah". Yah,.. Dengan Ibadah kita akan lebih mudah menjalani bisnis kita.Terlebih kita tahu hal-hal apa saja yang baik dan diperbolehkan dalam berbisnis dan apa saja yang tidak, tentunnya dengan berpedoman dengan Al-Quran dan as sunnah. misalnya seperti hukum tentang menyempurnakan takaran saat menimbang, menepati janji, perjanjian hutang piutang yang tertulis dsb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun