Halo kompasianer, Pada era globalisasi saat ini tantangan terkait hoaks sudah menjadi masalah utama. Penyebaran informasi yang kurang baik menjadi faktor utama dalam penyebaran hoax atau berita palsu, terlebih lagi kurangnya kesadaran dalam membaca yang kritis. Lalu bagaimana cara mengatasi permaslaahan tersebut?
Perlu diketahui Kegiatan membaca bukanlah proses yang bersifat mekanis yang sederhana tetapi proses yang kompleks. Karena membaca adalah kegiatan berpikir dan bernalar yang melibatkan kegiatan mengenali, menginterpretasi, menilai, menalarkan bahkan memecahkan berbagai persoalan sehingga keterlibatan daya nalar menjadi sangat dominan. Proses membaca yang dilakukan dipandang sebagai usaha menyerap informasi dari bacaan ke dalam ingatan. Apa yang tertulis dalam ingatan lalu dinyatakan kembali, bila perlu sama dengan apa yang dinyatakan pengarangnya. Keterampilan membaca kritis merupakan salah satu keterampilan membaca yang sangat dibutuhkan untuk berbagai kalangan.
Sehingga Membaca kritis penting untuk meningkatkan kemampuan dalam peningkatan pengambilan keputusan serta erat kaitannya dengan proses berpikir yang dapat membantu merancang pola pikir yang baik. Bukan hanya untuk mencari tahu tentang suatu informasi saja, tetapi lebih dari itu, terdapat proses analisis terhadap bacaan, membuat penilaian terhadap apa yang dibaca, mengevaluasi teks, dan pada akhirnya memutuskan menerima atau menolak.
Dalam menghadapi hoaks yang banyak sekali beredar di kalangan masyarakat membaca kritis memiliki peran penting dalam beberapa aspek. (1) Membaca kritis membantu individu untuk meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi ciri-ciri hoaks, seperti sumber yang tidak terpercaya, bahasa yang terkesan emosional, atau klaim yang tidak dapat diverifikasi). Hal ini membuat individu dapat lebih berhati-hati terhadap hoaks dan menghindari penyebarannya. (2) Membaca kritis memberikan individu kemampuan untuk dapat mengetahui kebenaran informasi melalui pengecekan fakta. Dalam era globalisasi saat ini, media digital sudah banyak digunakan dan penuh akan informasi yang bermacam-macam, individu perlu memiliki kemampuan untuk memilah kebenaran informasi yang diterima. Melalui pengecekan fakta individu dapat menghindari penyebaran hoaks dan memastikan bahwa berita yang dibaca dan disebarkan merupakan informasi yang akurat. (3) Membaca kritis juga dapat membuat individu untuk lebih selektif terhadap informasi yang diterima. Individu sebaiknya tidak asal-asalan untuk menerima informasi tanpa pertimbangan yang kritis. Individu perlu untuk mengidentifikasi datangnya informasi, tujuan informasi tersebut menyebar, dan mencari hal yang mendasari kebenaran informasi tersebut. (4) Membaca kritis juga memungkinkan individu untuk memahami lebih dalam konteks sebuah informasi dengan baik. Individu dapat memahami motif di balik menyebarnya hoaks, kepentingan yang terlibat, dan dampaknya terhadap masyarakat. Pemahaman yang lebih baik tentang informasi ini nantinya akan membuat individu menjadi konsumen yang cerdas dan kritis dalam menerima sebuah informasi yang menyebar.Â
Ada beberapa strategi untuk  meningkatkan kemampuan membaca kritis yang lain, diantaranya yaitu:
Penggunaan website sebagai media pembelajaran memungkinkan akses yang mudah dan fleksibel bagi mahasiswa dan dosen. Mahasiswa dapat mengakses dan menggunakan website sebagai pembelajaran yang mudah diakses, tidak menghabiskan banyak kuota, serta memiliki fitur latihan dan simulasi untuk meningkatkan pemahaman membaca kritis.
Media membaca kritis berbasis website dapat membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan analisis, interpretasi, dan evaluasi informasi secara kritis. Dengan konten yang relevan dan latihan-latihan yang telah disediakan, mahasiswa dapat dengan aktif terlibat dalam pembelajaran membaca kritis dan melatih kemampuan berpikir kritis mereka.
Media membaca kritis berbasis website dapat membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan analisis, interpretasi, dan evaluasi informasi secara kritis. Dengan konten yang relevan dan latihan-latihan yang disediakan, mahasiswa dapat aktif terlibat dalam pembelajaran membaca kritis dan melatih kemampuan berpikir kritis mereka.
Penggunaan media membaca kritis berbasis website ini dapat membantu mengurangi dalam melakukan kecurangan akademik. Dosen dapat menerapkan strategi evaluasi yang lebih efektif dalam lingkungan online, dan mahasiswa akan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
Terakhir, dengan adopsi media pembelajaran berbasis website, institusi pendidikan dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pengalaman pembelajaran tersebut. Mereka dapat dengan mudah mengintegrasikan fitur interaktif, multimedia, dan alat kolaborasi dalam platform pembelajaran online, kemudian dapat meningkatkan keterlibatan mahasiswa dan memfasilitasi pembelajaran yang lebih efektif.